Sementara itu, Prof Colin Michael Hall dari University of Canterbury menuturkan, pariwisata dapat menjadi alasan tentang perlunya menjaga biodiversitas.
“Dampak positifnya akan sangat terasa dalam skala lokal, namun dampak secara luasnya tetap harus dipertimbangkan,” paparnya.
Sementara itu Videografer bawah laut profesional, Wahyu Mul menyampaikan pentingnya peran videografi bawah air dalam upaya konservasi.
Sebab, sambung dia, lautan mencakup 70 persen dari permukaan bumi dan menjadi rumah bagi berbagai macam flora dan fauna.
“Namun, berbagai aktivitas manusia menjadi ancaman bagi keragaman hayati tersebut, seperti polusi, penangkapan ikan berlebih, pariwisata, dan perubahan iklim. Videografi bawah air dapat menjadi untuk memahami, mengawasi, dan melindungi ekosistem lautan,” serunya.
BACA JUGA: Universitas Harvard akan Mengadakan Ajaran Bahasa Indonesia
Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof Fredinan Yulianda menambahkan, bahwasanya di dalam konsep eko pariwisata, pemanfaatan berkelanjutan dari sumberdaya alam dilakukan dengan cara memperhatikan batas pemanfaatannya.
“Melalui pariswisata berkelanjutan dapat meminimalisir dampak pariwisata terhadap keberlangsungan sumberdaya perairan,” tukasnya.*(YUD)