JABAR EKSPRES, BANDUNG – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bersama mitra kemaslahatan Daarut Tauhiid (DT) Peduli, resmikan satu bangun masjid di kawasan kampus Darul Hikam, Jalan Dago Giri, Kabupaten Bandung Barat.
Peresmian ini turut dihadiri oleh Anggota Badan Pelaksana Bidang SDM Pengadaan Umum dan Perencanaan Pengkajian BPKH Lilies Sulistyowati, Ketua Yayasan Darul Hikam sekaligus Anggota DPR RI Komisi X Sodik Mudjahid, dan Kepala Sekretariat Yayasan DT Peduli Nurhayati.
Dalam sambutannya, Lilies menuturkan, program pembangunan masjid di Yayasan Darul Hikam ini merupakan bentuk penyediaan fasilitas sarana dan prasarana ibadah, yang ditujukan bagi kemaslahatan umat.
“Hal tersebut lah yang menjadi salah satu amanah BPKH, membangun masjid di Yayasan Darul Hikam ini” jelas Lilies Suliatyowati, Jumat (26/5/23)
Dirinya berharap, pemanfaatan masjid ini tak hanya diperuntukan bagi siswa-siswi yang bersekolah di Kampus Darul Hikam. Tetapi juga menjadi sarana prasana ibadah, yang bisa digunakan oleh masyarakat sekitar.
“Semoga pembangunan masjid ini mempunyai nilai manfaat, khususnya bagi para siswa Yayasan Darul Hikam dan tentunya juga masyarakat sekitar” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Yayasan Darul Hikam sekaligus anggota DPR RI komisi X, Sodik Mudjahid mengungkapkan, bentuk kolaborasi seperti ini merupakan hal yang amat sangat diperlukan.
Apalagi terkait pembangunan masjid, mempunyai nilai kemaslahatan yang tentunya berguna bagi masyarakat.
“Saya dimana-mana sedang menggalakan konsep kolaborasi, karena itu ajaran dasar umat islam. Hari ini kita berkolaborasi dengan DT peduli dan BPKH sehingga terwujud pembangunan masjid ini. yang pasti bakal terasa sekali manfaatnya” ungkapnya.
Terkait masih banyaknya masjid yang belum dikelola secara profesional, Sodik menegaskan, kedepan tempat ini akan membentuk struktur menejerial, yang diisi oleh tenaga-tenaga ahli.
“Masjid selama ini dikelola secara amatiran, dibalut atas nama keikhlasan, dan perjuangan. Masjid harus dikelola secara profesional, profesional berarti dikelola oleh para ahli-ahlinya” tegasnya
“Dengan pengelolaan masjid yang profesional, maka masjid bukan menjadi cost center, tapi menjadi manfaat center. Ini yang harus menjadi perhatian kita semua, karena masjid menjadi poster banyak umat, dan poster depan umat” tambahnya.