JABAR EKSPRES – Perihal pemindahan bandar udara utama Jawa Barat dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati mendapatkan tanggapan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Adita Irawati selaku Juru Bicara Kemenhub mengatakan bahwa rencna pemindahan tersebut bakal dilakukan secara bertahap. Saat ini, pihaknya dan stakeholder sedang melakukan pembahasan perihal pemindahan.
Dia menjelaskan bahwa hingga saat ini, Bandara Kertajati masih berfungsi seperti sebelumnya, yakni Bandara Emberkasi Haji, penerbangan untuk umroh, dan penerbangan reguler yang baru saja dimulai per Mei 2023 ini.
BACA JUGA: Pemerintah Baru Sadar Akses ke Bandara Kertajati Kurang, Penyebab Proyek Gagal?
“Sementara terkait bagaimana pembagiannya dengan Husein itu akan dilakukan bertahap. Kita harus bicara stakeholder ya, termasuk dengan TNI, karena kan husein itu ada di bawah TNI, Kementerian Pertahanan lah,” ucap Adita Irawati.
Pemindahan yang terjadi pada Bandara Kertajati ini sama seperti yang terjadi pada Bandara Adisutjipto di Yogyakarta. Kala itu, penerbangan di Bandara Adisutjipto dipindahkan secara berkala ke Yogyakarta Internasional Airport (YIA).
Saat ini, Bandara Adisutjipto berfungsi sebagai pendaratan khusus pesawat baling-baling atau propeller. Sedangkan, penerbangan untuk pesawat jet dan sejenisnya akan mendarat di YIA.
BACA JUGA: Daftar Jasa Layanan Angkutan Umum dan Tarifnya di Bandara Kertajati
“Bisa saja nanti seperti itu privat jet atau carter di Husein, sementara reguler dan berbadan besar di Kertajati itu beberapa opsi skema. Nanti sperti apa tentu hasil dari pembicaraan (Stakeholder terkait),” kata Juru Bicara Kemenhub itu.
Adita Irawati berharap pemindahan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara menuju Bandara Kertajati dapat berlangsung bersamaan dengan beragam infrastruktur yang telah disiapkan oleh bandara yang terletak di Majalengka itu. Terlebih, banyak kalangan yang berharap pengoperasian Tol Cisumdawu dapat terlaksana pada tahun ini.
“Cisumdawu beroperasi belum tentu langsung otomatis pindah ya. Ini semua kan pembicaraan operasionalisasi bandara kan hal berbeda dengan infrastruktur pendukung. Harapannya sih bisa selaras waktunya,” tuturnya. (*)
BACA JUGA: Tarif Parkir Reguler dan Parkir Inap di Bandara Kertajati