BACA JUGA: Lokasi Instagramable dan Estetik di Kota Bandung itu Bernama Grey Art Gallery
Kurator di Yayasan Pusat Kebudayaan Kota Bandung, Isa Perkasa menuturkan bahwa konsep semak belukar sebenarnya sangat filosofis dan sarat makna.
“Semak belukar masih dianggap kumuh dan mengganggu pandangan. Namun, Taat Joeda memiliki sensibilitas yang tinggi, mengambil sisi lain dari semak belukar yaitu kandungan keindahan,” katanya.
Dalam semak belukar terdiri dari pohon perdu, alang-alang, dan rumput liar yang ketinggiannya sangat rendah dari permukaan tanah. Di dalam semak belukar pula berkumpul keindahan yang tersimpan seperti bunga dari pohon perdu dan rumput liar yang tak terduga dan membentuk komposisi harmonis yang indah.
BACA JUGA: Pesona Jalan Asia Afrika Kota Bandung Di Malam hari
Isa perkara juga menjelaskan bahwa penemuan dan pendalaman makna di karya Taat Joeda juga berkaitan tentang kehidupan manusia. Bisa jadi semak belukar itu adalah sifat baik dan buruk. Di saat kehidupan ada sisi baik dan buruk yang integral, maka hidup itu harus saling menghargai jangan saling merendahkan.
“Bisa jadi semak belukar itu adalah sifat baik dan buruk.Di saat kehidupan ada sisi baik dan buruk yang integral, maka hidup itu harus saling menghargai jangan saling merendahkan,” jelasnya.
Dalam pameran ini terdiri ragam warna yang memperkaya pencarian konsep dari semak belukar, begitu juga dengan ukuran lukisan yang ditampilkan sangat beragam.
BACA JUGA: Mengagumi Keindahan Kiara Artha Park Di Malam Hari
Salah satu pengunjung Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan Kota Bandung, Andini (24) mengaku sangat mengapresiasi karya seni yang dipamerkan di sana.
“Selain sebagai wadah unjuk gigi para seniman Bandung, pameran ini juga berguna banget buat memberi inspirasi bagi kami calon-calon seniman,” akunya.
Bagi warga yang tengah berwisata di kawasan Asia Afrika Kota Bandung, tidak ada salahnya untuk menyempatkan diri mampir ke Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan yang letaknya tidak jauh dari Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung. (*)