Jabar Ekspres – Pemerintah mengadakan program dengan subsidi untuk pembelian sepeda motor listrik (motlis), namun hal ini masih belum berjalan dengan maksimal.
Saat mulai dibuka nya program subsidi, data yang dipublikasikan Surveyor Indonesia selaku badan yang melakukan verifikasi terhadap calon pembeli motlis subsidi hanya mencapai 114 pembeli.
Kriteria Pembeli Motor Listrik Subsisi Pemerintah:
Pemerintah menetapkan kriteria pembeli motlis diutamakan kepada masyarakat berbasis UMKM, khususnya penerima KUR dan penerima BPUM (Banpres Produktif Usaha Mikro), serta pelanggan listrik 450-900 VA.
Lalu mana yang lebih hemat antara motor listrik dan motor konvensional? Berikut penjelasannya.
BACA JUGA: Pemerintah Beri Subsidi Motor Listrik Rp.7 Juta! Cek Syaratnya di Sini!
Perbandingan Biaya Operasional
Untuk menempuh jarak 50 Kilometer, rata-rata motor konvensional membutuhkan 1 liter BBM. Sedangkan motlis hanya membutuhkan 1,2 kWh listrik.
Konsumsi/50 KM:
- 1 Liter BBM: Rp.14.000
- 1,2 kWH listrik: Rp.2.500
Perbandingannya cukup jauh, dengan asumsi tarif listrik sebesar Rp1.699 per Kwh, hanya diperlukan sekitar Rp2.500 untuk motlis menempuh jarak 50 km dan 10 km untuk mobil listrik.
Sedangkan, jika menggunakan BBM kamu harus menghabiskan sekitar Rp14.000 untuk menempuh jarak yang sama.
BACA JUGA: Harga dan Spesifikasi Baterai Mobil Listrik Wuling Air ev 2023
Tak sampai disitu, dari sisi perawatan kendaraan listrik pun lebih hemat! kendaraan listrik tidak memerlukan penggantian oli.
Selain itu, jika dibandingkan dengan motor ataupun mobil berbasis BBM, spare part kendaraan listrik juga lebih sedikit.
Maka dapat dipastikan motlis lebih hemat 75% dari motor konvensional.
Berikut daftar Motor Listrik yang sudah ada di Indonesia:
Perusahaan motlis tersebut antara lain Gesits, Volta, Selis, United, Smoot, Viar, Rakata, dan Polytron.