JABAR EKSPRES – Sejumlah warga Jalan Sangkuriang RT 05/RW 13, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong yang sempat jadi korban longsor sudah mau direlokasi. Tapi kepastian relokasi yang ditawarkan pemerintah masih belum jelas.
Hal itu diungkapkan Ketua RT 05, Basimin, Selasa (23/5). Ia menguraikan, pasca kejadian longsor Rabu (26/4) itu ternyata cukup menimbulkan trauma dan kekhawatiran bagi warga setempat.
Utamanya, adalah warga yang rumahnya rawan dan menjadi korban longsor.
“Ada empat keluarga itu sudah mau. Mereka adalah keluarga yang rumahnya jadi korban. Termasuk beberapa rumah yang memang rawan,” jelasnya kepada Jabar Ekspres.
Basimin melanjutkan, saat ini pihak keluarga terdampak longsor juga resah untuk tinggal di rumah tersebut.
“Jadi, kalau hujan gitu mereka ngungsi ke RT lain,” sambungnya.
Sayangnya lanjut Basimin, kepastian untuk relokasi itu masih belum jelas.
“Prosedurnya bagaimana belum disampaikan. Bahkan info yang diterima Rusunawa Rancacili maupun Sadang Serang masih penuh,” ucapnya.
Basimin melanjutkan, dari pengurus RT maupun RW sebenarnya juga sudah menyarankan agar rumah-rumah yang rawan itu untuk dikosongkan. Karena memang rentan tertimpa longsor ketika hujan.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, peristiwa tragis sempat terjadi di kawasan Jalan Sangkuriang tersebut pada Rabu (26/4) lalu. Rumah dan kontrakan di lokasi itu tertimbun longsor. Bahkan sampai menelan satu orang korban jiwa.
Korban adalah Heri, 27, salah satu pengontrak di kontrakan milik keluarga Sudrajat dan Ritayana. Rumah Ritayana berada di samping kontrakan yang ditinggali Heri. Korban tewas dalam kejadian itu.
Lurah Dago Nurliawati Affandi mengungkapkan, kejadian tanah ambruk yang sampai merenggut nyawa di kawasan itu memang baru yang pertama kali. Tetapi untuk kejadian longsor sudah ada lebih satu kali.
Pemerintah kemudian sempat mengupayakan relokasi. Warga ditawari untuk direlokasi ke Rusun Rancacili. Tetapi warga tidak berkenan. Warga inginnya direlokasi ke Rusun Sadang Serang waktu itu. (son)