Kadisdik KBB: Orang Tua Jangan Paksakan Anaknya Masuk Sekolah Tertentu

JABAR EKSPRES – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat (KBB), Asep Dendih mengimbau kepada orang tua untuk tidak memaksakan anaknya masuk ke sekolah favorit.

“Anak akan kesulitan jika dipaksakan. Biarkan saja anak mendapat sekolah sesuai akademiknya,” katanya di Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (23/5/2023).

Ia menilai, tak sedikit Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), orangtua seringkali memaksakan anaknya untuk masuk ke sekolah-sekolah yang dianggap favorit. Padahal tempat tinggal siswa dengan sekolah jauh.

Apabila orangtua memaksa anak ke sekolah tertentu akan merugikan anak. Di samping itu, kata dia, juga menyebabkan  penyebaran siswa didik tidak merata.

“Di satu sisi ada sekolah yang sampai menolak siswa didik, karena sudah kelebihan siswa dan di sisi lain ada seolah yang kekurangan siswa didik,” jelasnya.

Karena itu, Disdik Kabupaten Bandung Barat akan terus mensosialisasikan terkait jalur pendaftaran penerimaan peserta didik baru kepada masyarakat.

“Mengubah mindsetnya dengan sosialisasi, mengingat masih kurangnya pemahaman orang tua siswa terkait jalur PPDB,” ujarnya.

Ia menambahkan, hingga saat ini masih ada sebagian orang tua yang memaksakan diri agar anaknya masuk ke sekolah favorit. Padahal, dalam mekanisme zonasi sebenarnya tidak ada sekolah favorit.

“Jadi, sekolah itu sama semua dan udah gak kaya dulu,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, sebelum pelaksanaan PPDB pihaknya bakal melakukan sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada orang tua yang anaknya akan masuk ke jenjang SMP.

“Kita akan lakukan sosialisasi ke SD dan menyampaikan agar orang tua harus bijak memilih dengan adanya empat jalur PPDB,” katanya.

Ia menilai, orang tua tidak melulu harus fokus memilih jalur zonasi karena potensi anak bisa jadi tolak ukur untuk orang tua mendaftarkan anaknya melalui jalur lain, seperti jalur prestasi.

“Kalau anaknya berprestasi bisa masuk lewat jalur prestasi, kalau memang tidak mampu bisa daftar lewat afirmasi,” ujarnya.

Ia menyebut, kalau pun memang lokasi domisili dengan dengan sekolah dipersilahkan mendaftar lewat jalur zonasi.

“Orang tua harus bijak juga mencari sekolah yang terdekat dengan rumah dan jangan memaksakan untuk memilih lokasi yang jauh karena berpandangan bahwa sekolah yang jauh itu masuk kategori favorit,” bebernya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan