JABAR EKSPRES – Pendakwah Habib Jafar baru-baru ini menyita perhatian netizen lantraan ia mengaku berencana akan menonton konser Coldplay di Jakarta pada 15 November 2023 mendatang di tengah kisruh penolakan oleh Persaudaraan Alumni (PA) 212.
Seperti diketahui bahwa Habib Jafar dan sejumlah publik figur Tanah Air lainnya sempat mengungkapkan keinginannya untuk menghadiri konser Coldplay di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta meskipun kisruh penolakan oleh PA 212 belum menemui titik terantg.
Melalui unggahan akun media sosial pribadinya, Habib Jafar mengatakan bahwa dirinya ingin menonton konser Coldplay di Jakarta seiring penolakan terhadap acara tersebut lantang disampaikan oleh PA 212.
BACA JUGA: Tanggapan Santai Mahfud MD Soal Penolakan PA 212 terhadap Konser Coldplay Jakarta: Sejak Dulu Ditolak Semuanya
“Kayaknya utk pertama kalinya gue akan nonton konser..” tulisnya , dikutip JabarEkspres.com dari Twitter Habib Jafar pada Senin, 22 Mei 2023.
Unggahan tersbeut juga telah medapatkan beragam reaksi dari netizen bahkan tak sedikit dari mereka yang memberikan dukungan pada sang pendakwah muda tersebut.
Sementara itu, baru-baru ini koordinator PA 212, Novel Bamukmin menyatakan penolakannya terhadap band legendaris asal London, Inggris tersebut.
Ia menuding bahwa Chris Martin dan kawan-kawan yang tergabung ke dalam band Coldplay tersebut mendukung LGBT dan Atheis.
Kedua hal tersebut dinilai snagat bertentangan dnegan nilai-nilai bangsa dan Ideologi Pancasila di Indonesia.
Sehingga, Novel Bamukmin dan PA 212 menegaskan bahwa pihaknya tidka akan segan untuk mengepung Chris Martin dan kawan-kawan di bandara untuk mengagalkan konsernya pada tanggal 15 November 2023 nanti.
Tidak sampai di situ, PA 212 juga bersikukuh untuk menggelar aksi unjuk rasa di depan tempat konser tersebut digelar, yakni Stadion Gelora Bung Karno.
Sedangkan Wakil Ketua Umum (Waketum) Majelis Ulama Indoneisa (MUI), Anwar Abbas juga mengungkapkan hal senada dengan PA 212.
Ia mengatakan bahwa jangan menilai dari sisi ekonomi saja terhadap digelarnya konser tersebut, melainkan harus memerhatikan juga dampaknya pada generasi muda.
Waketum Mui tersebut menilai bahwa konser Coldplay dapat merusak akhlak generasi muda Tanah Air.
Pasalnya, ia meuding bahwa personel band Coldplay mendukung LGBT dan Atheis, yang bertentangan dengan nilai-nilai bangsa Indonesia.