Dalam synaesthesia, stimulasi pada satu indra menghasilkan respons atau pengalaman pada indra lainnya.
Dalam kata lain, seseorang dengan Synaesthesia dapat mengalami penggabungan atau percampuran indra yang tidak biasa.
Dengan demikian Synaesthesia bukanlah gangguan atau penyakit yang memerlukan pengobatan atau terapi secara berkala, hal ini mungkin akan dirasakan mereka sepajang hidupnya bahkan bisa menjadi inspirasi dalam membuat karya.
“Saat memikirkan lagu atau album orang lain, sering kali ada warna yang muncul di benak saya. Album terakhir yang kami buat seharusnya lebih berwarna perak dan biru, dua pola, malam yang tenang.
Dengan ini (Synaesthesia) kami mencoba menggabungkan seluruh spektrum kami,” kata Chris Martin.
Lebih lanjut, vokalis Coldplay tersebut mengatakan bahwa Synaesthesia ia rasakan kembali pada saat membuat album A Head Full of Dreams, hal itu juga yang membuat sampul album hingga konser Coldplay penuh dengan warna.
Chris Martin menegaskan bahwa Synaesthesia yang diidapnya bukan hambatan baginya untuk membuat dan membagikan karyanya bersama Coldplay, band yang telah membesarkan namanya sejak puluhan tahun lalu. (*)