“Nantinya persepsi publik bisa kembali, berpikir bahwa tidak masalah memproduksi sampah, karena merasa nantinya bisa diolah jadi bahan bakar. Misalnya begitu,” ungkapnya.
Dirinya memaparkan, meskipun TPST tidak melakukan pembakaran, tetapi produk yang dihasilkan tetap menghasilkan gas polutan yang berakibat pada tercemarnya udara.
“Soalnya tetap, ketika sampah dibakar itu melepaskan polutan-polutan yang mencemarkan udara,” paparnya.
Hal ini tentunya akan berdampak pada kualitas udara yang berada di Kota Bandung. (Mg1)