Yang menarik, meskipun makanan yang tersedia di penjara sulit dikonsumsi, kantin di dalam penjara menyediakan berbagai jenis makanan lezat. Narapidana dapat membeli makanan dari kantin tersebut, namun mereka harus membayar dengan harga yang kadang-kadang tidak wajar.
“Tapi, disediain kantin. Ada kantin, kayak nasi padang, nasi yang bagus, makanan yang enak-enak kayak rempeyek, apapun ada. Napi boleh makan di situ tapi bayar,” kata Tio Pakusadewo.
Tio juga menyinggung harga yang tidak masuk akal dari air mineral yang dijual di rutan dan dipegang oleh yayasan yang dikelola oleh anak menteri tersebut.
“Harganya antara masuk akal dan ga masuk akal. Yang gak masuk akal itu aquanya, minumannya itu mereknya satu jenis tapi bukan aqua, labelnya warnanya kuning, the rutan water,” kata Tio.
Akun Twitter @PartaiSocmed menunjukkan air mineral label kuning yang dimaksud Tio Pakusadewo.
Jeera Foundation yang mengelola air mineral tersebut diketahui dipimpin oleh Yamitema Laoly, putra dari Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, yang juga menjabat sebagai ketua dan pendiri bersama.
Sebuah video yang menampilkan pengakuan Tio segera diunggah ulang di akun Twitter @PartaiSocmed. Akun tersebut mengidentifikasi Yamitema Laoly sebagai anak menteri yang disebutkan Tio dalam video tersebut.
“Yang dimaksud Tio Pakusadewo pada bagian akhir video ini adalah Jeera Foundation dgn perusahaannya PT Natur Palas Indonesia yang memonopoli bisnis koperasi dan kantin di beberapa Lapas besar, dimana anak Yasonna Laoly jadi Chairman dan Co Founder,” tulis akun tersebut.