Bantah Pakai Bom dalam Penyelamatan Pilot Susi Air, Begini Penjelasan Aparat

APARAT gabungan dalam misi penyelamatan Kapten Pilot Susi Air, Philips Mark Methrtens yang disandera Organisasi Papua Merdeka (OPM), membantah lakukan pengeboman.

Hal tersebut disampaikan Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Donny Charles Go guna mengklarifikasi video larangan dari sang pilot yang melarang TNI-Polri memakai bom.

Kombes Pol Donny mengatakan, anggota satgas yang terdiri dari TNI-Polri sama sekali tidak dibekali senjata bom dalam operasi pembebasan tersebut.

“Anggota kami di lapangan tidak dibekali dengan senjata itu,” kata Donny dilansir dari Disway.id, Jumat (28/4).

Justru dirinya menilai, narasi pemakaian bom oleh pihak Indonesia itu merupakan propaganda yang dikeluarkan KKB Papua.

Hal tersebut untuk menyudutkan posisi petugas yang ada di lapangan dalam pembebasan Kapten Pilot Susi Air.

“Itu bisa saja propaganda yang sengaja dihembuskan untuk menyudutkan aparat yang berada di lapangan,” katanya.

Sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) membagikan kabar kondisi terkini Philipspasca penyerangan dari KKB, di Paro, Papua.

Dalam video tersebut tampak Kapten Philips bersama dengan dua anggota KKB Papua yang menculiknya sejak 3 bulan lalu. Philips menyatakan dirinya dalam keadaan sehat pasca diculik oleh KKB.

“Sudah hampir tiga bulan saya di tangkap dan sekarang saya masih hidup dan masih sehat,” ungkap Kapten Philips.

Kapten Pilot Susi Air itu juga menyampaikan, dirinya tidak ada masalah dengan KKB Papua yang menyanderanya.

Akan tetapi Kapten Philips juga menyampaikan pesan agar pemerintah Indonesia tidak melakukan pemboman di area tersebut.

“Tolong jangan jatuhkan bom di daerah ini karena akan sangat berbahaya bagi saya dan orang-orang yang ada disini,” pinta Kapten Philips.

“Terima kasih atas dukungannya,” tutup Kapten Philips.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan