Pasca Lebaran 2023, 700 Ton Sampah di Bandung Belum Terangkut

JABAR EKSPRES – Pasca Idul Fitri 1444 H atau lebaran 2023, tumpukan sampah di Kota Bandung meningkat. Hal itu terjadi karena adanya libur pengangkutan sampah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung Dudi Prayudi mengungkapkan, saat ini ada sekitar 700 ton sampah akumulasi masa libur lebaran yang belum terangkut.

”Belum terangkut karena ada kendala di TPA Sarimukti. Total 700 ton tersebut dibagi ke dalam sekitar 120 ritase,” ungkap Dudi kepada wartawan, Kamis (27/4).

Untuk mengatasi permasalahan sampah tersebut, lanjut Dudi, secara teknis pihaknya berupaya dengan menambah jumlah armada.

”Penambahan armada dan alat berat itu agar semua sampah cepat terangkut,” terangnya.

Melalui data yang berhasil dihimpun Jabar Ekspres, kendaraan atau armada pengangkut sampah yang dimiliki DLH Kota Bandung saat ini ada 65 unit.

Sementara saat melakukan kesiapsiagaan lonjakan sampah periode Idul Fitri, DLH menyiapkan sebanyak 112 unit pengangkut sampah yang terdiri atas truk, pik up, motor sampah, juga unit sweeper dan loader.

Sebelum memasuki bulan Ramadhn, total produksi sampah di Kota Bandung mencapai sekitar 2.757 kubik per hari.

Pada periode 23 Maret sampai 11 April 2023 ada peningkatan timbulan sampah, dengan rata-rata kenaikan sebanyak 3.092 kubik per hari.

Artinya, terjadi peningkatan jumlah timbulan sampah di Kota Bandung atau kenaikannya sebesar 12 persen dibandingkan sebelum bulan Ramadan.

Dudi menerangkan, pihaknya memerlukan waktu sekira 20 hari, supaya bisa menormalisasi penumpukan sampah di Kota Bandung tepatnya yang terhambat di 55 TPS.

”Memang betul di TPS terjadi penumpukan, namun kami upayakan untuk penjadwalan pengangkutan selama 20 hari ke depan, untuk menormalkan kembali volume sampah di TPS,” terangnya.

Kendati perlu memakan waktu cukup lama alias tiga pekan, Dudi mengaku, pengangkutan sampah reguler tetap dilakukan bersama dengan pengangkutan akumulasi sampah sebelumnya.

Dudi memaparkan, untuk pengangkutan sampah yang sudah menumpuk di 55 TPS, pihaknya masih berkoordinasi untuk penjadwalan operasional.

”Dengan 120 rit, sekitar 700 ton tadi kita upayakan selama 20 hari pengangkutan. Jadwal pengangkutannya nanti diinformasikan lagi,” pungkasnya. (bas)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan