Kronologi Dokter Puskesmas di Lampung Dianiaya Keluarga Pasien Hingga Viral

JABAR EKSPRES – Sebuah video viral memperlihatkan rekaman penganiayaan yang dilakukan sejumlah pria yang diduga sebagai keluarga pasien terhadap seorang dokter disebuah Puskesmas di Lampung.

Video tersebut viral dimedia sosial juga grup-grup whatsapp, hingga membuat Kementrian Kesehatan turun tangan mengatasinya.

Dari rekaman video tersebut diketahui peristiwa tersebut terjadi di Puskesmas Pajar Bulan, Kecamatan Way Tenong, Lampung Barat, Provinsi Lampung pada Senin (24/4).

Korban yang merupakan dokter jaga dipuskemas tersebut terlihat dihajar habis-habisan oleh empat orang hingga tersungkur dilantai.

Padahal dari rekaman suara di video tersebut, terdengar perekam sudah memperingatkan para pelaku bahwa yang dihajarnya adalah seorang dokter. Namun pelaku tak mengindahkannya.

Setelah ditelusuri ternyata penyebab kejadian tersebut adalah karena pasien yang juga pelaku merasa tidak puas atas pelayanan korban.

Dari keterangan pers Kemenkes diketahui kronologis dari kejadian tersebut, yakni berawal saat pasien yang juga pelaku bernama HW datang ke Puskesmas Pajar Bulan dengan keluhan nyeri ulu hati.

Pasien HW langsung ditangani oleh korban yang merupakan dokter magang, dengan memberikan obat sesuai keluhan dan SOP Puskesmas.

Beberapa saat sejak diberi obat, pasien masih mengeluh sakit pada bagian ulu hatinya dan merasa tidak ada perubahan meski sudah minum obat.

Menanggapi keluhan pasiennya, Dokter tersebut menjelaskan jikalau pasien masih dalam tahap observasi dan menunggu efek obatnya bekerja.

Bukan hanya itu, Korban bahkan memberikan pilihan, jika sudah tidak kuat menahan rasa sakitnya, korban boleh ke IGD rumah sakit terdekat.

Hal ini karena dia merasa sudah memberikan obat sesuai keluhan dan kebutuhann pasiennya.

Merasa tidak puas dengan jawaban dan layanan dokter tersebut, keluarga HW yang berinisial MH ikut angkat bicara, namun dengan nada tinggi dan marah-marah.

Bahkan tak lagi mengindahkan penjelasan dari sang dokter namun langsung menyeret, mencekik hingga membantingnya ke lantai dibantu 3 orang lainnya.

Kemenkes yang mengetahui kejadian tersebut langsung melakukan pendampingan terhadap korban yang ternyata ada dua dokter.

“Dalam memberikan keterangan ke kepolisian, dua dokter ini akan kita dampingi. Kemenkes juga akan mengawal proses hukum terkait kasus ini,” ujar Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes Arianti Anaya dikutip dari siaran pers Kemenkes, Selasa (25/4/2023).

Tinggalkan Balasan