JABAR EKSPRES – Andi Pangerang (AP) Hasanuddin yang diketahui adalah seorang peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menjadi viral setelah mengeluarkan ancaman pembunuhan terhadap anggota warga Muhammadiyah di akun media sosial pribadinya.
Tindakannya menuai kecaman yang sangat besar. Sejumlah tokoh juga meminta dia untuk ditindak karena dianggap bisa memecah belah masyarakat.
Ismail Fahmi, seorang tokoh muda yang menciptakan aplikasi Drone Emprit, berharap bahwa akun media sosial Andi Pangerang Hasanuddin sedang di-hack karena pernyataannya yang dianggap sangat provokatif.
Baca Juga:Kemenkumham Hanya Melarang Pejabat Pamer di Media Sosial, Bukan Korupsi7 Cara Pinjam Saldo DANA Tanpa KTP Langsung Cair Bukan dari Pinjol
“Saya masih berharap akun AP Hasanuddin ini kena hack, sehingga menulis komentar provokatif yang sangat offside. Semoga begitu, bukan tulisan asli. Sabar, tahan diri, serahkan kepada yang berwajib untuk menginvestigasi,” ujarnya melalui akun twitter @ismailfahmi.
Dalam tweet lainnya, Ismail Fahmi tampaknya ragu bahwa AP Hasanuddin benar-benar mengeluarkan komentar yang tidak baik tersebut.
“Saudara AP Hasanuddin ini setahun yang lalu pernah mengisi Dialektika tvMU, menggantikan Prof Thomas Dj. Membahas soal awal Ramadhan yang waktu itu MU lebih awal. Silahkan lihat sendiri bagaimana argumen Prof Tono dr Muhammadiyah dan argumen yang bersangkutan,” tulisnya.
Diketahui AP Hasanuddin pernah tampil dalam dialog pada tanggal 1 April 2022. Di sana Andi Pangerang Hasanuddin memberikan penjelasan mengenai kemungkinan perbedaan waktu untuk merayakan Idul Fitri. Penjelasannya sangat menenangkan dan berbeda jauh dengan status dan komentar kontroversial di media sosial yang sekarang menjadi perhatian publik.
“Ini tidak memaksa. Masyarakat dapat memilih sesuai keyakinan masing-masing. Semoga bisa disikapi dengan dewasa. Meskipun terjadi perbedaan, kita bisa berpuasa dan berhari raya sesuai waktu yang diyakini,” katanya.
Melalui cuitannya, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid pun meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk secepatnya menindaklanjuti masalah ini.
“Sangat disesalkan. Maka untuk menjaga harmoni dan bukti toleransi yang menjadi salah satu hikmah Idul Fithri, narasi ancam bunuh dan intoleran yang kita tolak dan sudah diadukan oleh mas Rektor UMJ ini, mestinya segera ditindak lanjuti oleh para pihak berkewenangan yang Beliau mention,” tulis Hidayat Nur Wahid di akun Twitter pribadinya, @hnurwahid.
