Cerita Tamara Yunise, Kondektris Muda yang Mampu Singkirkan Ribuan Pesaing

 

 

Kondektris PT KAI Daop 2 Bandung, Tamara Yunise saat bertugas. (Dok/Jabar Ekspres)
Kondektris PT KAI Daop 2 Bandung, Tamara Yunise saat bertugas. (Dok/Jabar Ekspres)

 

Kendati demikian, di era reformasi dan kemajuan teknologi informasi, beragam profesi yang distigmakan hanya bisa dilakukan oleh pria, kini berkembang hingga dilakoni juga oleh kaum perempuan, termasuk kerja lapangan.

Tak bisa dipungkiri, kedudukan perempuan dalam konteks sosial, merupakan perjuangan sang tokoh tanah air, Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat.

Kartini merupakan salah satu pejuang emansipasi perempuan di Indonesia, terutama dalam hal pendidikan.

Pemikiran Kartini soal emansipasi perempuan itu, berkembang karena korespondensinya dengan teman-teman yang ada di Belanda, di antaranya diketahui bernama Rosa Abendanon dan Estelle ‘Stella’ Zeehandelaar.

“Untuk Bandar Lampung saja, calon kondektris yang mendaftar ada ribuan. Seleksinya sistem gugur,” ucap Tamara yang masih duduk tegak.

“Yang lolos semua seleksi di Bandar Lampung ada 4 orang, salah satunya saya. Dari 4 orang itu gak semua jadi kondektris, tapi ditempatkan ke bidang atau bagian tugas lain,” lanjutnya.

Perjuangan Kartini begitu besar, tercermin pada Tamara yang membuktikan, kaum perempuan dapat bebas berekspresi, menentukan pilihan, bersikap hingga bebas menggeluti profesi yang diinginkan.

“Kondektris diberi dulu pembekalan baik materi maupun kedisiplinan. Kita para trainer dididik kedisiplinan bersama TNI, kurang lebih selama 45 hari atau satu bulan setengah,” papar Tamara yang suaranya sedikit tertutup oleh kedatangan kereta api.

Di tengah perbincangan Jabar Ekspres bersama Tamara, bel stasiun Daop 2 Bandung berbunyi kencang. Sekira pukul 13.00, suara penyiar bergema, memberitahukan jadwal kedatangan kereta api KRD Bandung Raya tujuan Padalarang.

Dibalik pandangan awam terkait profesi kondektris, faktanya pekerjaan tersebut mempunyai tanggungjawab besar.

“Mungkin banyak yang menilai biasa, hanya mengecek tiket. Tapi tugas Kondektur atau Kondektris tidak sebatas itu,” jelas Tamara yang masih duduk tegak di kursi sofa berkulit imitasi warna coklat moka.

“Utamanya sebagai pemimpin pelayanan, mengutamakan pelayanan, kenyamanan dan keselamatan penumpang. Itu tanggungjawab seorang kondektris,” imbuhnya.

Sejak awal karirnya di PT KAI, Tamara selama 9 bulan mengungkapkan, tantantan sebagai kondektris adalah ketika berhadapan langsung memberikan pelayanan prima kepada penumpang.

Tinggalkan Balasan