BANDUNG – Dosen bunuh diri dengan cara gantung diri hingga saat ini belum diketahui motifnya. Sebagai mana diketahui, dosen cantik Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia (Unibi) Kota Bandung Catherin Rumambo Mogot (CR), ditemukan tewas tergantung di pintu kamar mandi unit EA 08-06, Apartemen Gateway, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung pada 27 Maret 2023 lalu.

Salah seorang anak didiknya dosen bunuh diri itu di Program Studi Informatika Unibi, Jajang Abdullah Nurhakim (21) berharap, supaya CR kepergiannya bisa tetap tenang.

“Harapan saya semoga bisa diketahui, alasan dari kepergian almarhumah yang ditemukan meninggal di apartemen,” kata Jajang kepada Jabar Ekspres, Kamis (13/4).

Melalui informasi yang berhasil dihimpun Jabar Ekspres, lingkungan kampus Unibi sampai sekarang belum mendapat kabar terbaru mengenai tewasnya CR, dosen yang diduga bunuh diri itu.

Pembicaraan terkait CR, dosen bunuh diri yang ditemukan tak bernyawa dengan kondisi tergantung itu, sempat menjadi pembahasan hangat di lingkungan kampus Unibi.

“Waktu sempat enggak ada kabar juga lumayan jadi obrolan anak-anak mahasiswa,” ujar Jajang.

“Adapun pembahasan dari pihak kampus hanya informal. Baru diumumkan formal setelah ditemukan meninggal,” lanjutnya.

Jajang mengaku, sangat terpukul atas kepergian sang dosen bunuh diri, mengingat sosok CR yang dinilai ramah, ceria, baik serta responsif ketika berkomunikasi dengan mahasiswa.

“Sangat sedih, pas dapet kabar meninggal saja ibaratkan kayak baru bangun tidur langsung kena pukul, ditonjok gitu perasaan saya,” ucapnya.

Dari informasi di lapangan, doses bunuh diri tersebut dikabarkan sempat berencana melangsungkan pernikahannya dengan sang kekasih pada Mei 2023 mendatang.

Hasil penelusuran Jabar Ekspres, CR tak begitu aktif di dunia maya. Akun Linkedin yang bersangkutan berstatus sebagai dosen Unibi, tercatat sejak Novemver 2021 lalu.

Lebih jauh sebelum menjadi dosen di Unibi, CR dosen bunuh diri diketahui pernah menjadi dosen di STMIK Primakara selama satu tahun yakni dari 2020 sampai 2021.