JABAR EKSPRES – Setiap negara memiliki kalender bulan puasa yang berbeda-beda, tergantung pada metode perhitungan kalender dan juga perbedaan dalam tradisi dan budaya lokal. Namun, berdasarkan penelitian dan pengamatan, ada beberapa negara yang memiliki bulan puasa paling singkat di dunia.
Pertama-tama, ada negara-negara di kawasan utara yang terletak di dekat lingkaran Arktik, seperti Swedia, Norwegia, dan Finlandia. Di daerah ini, matahari tidak pernah tenggelam pada musim panas dan tidak pernah muncul pada musim dingin.
Baca Juga: Tradisi Ramadan Indonesia: Berbagi, Puasa, dan Kerukunan
Sehingga konsep puasa selama sehari penuh menjadi sulit untuk diterapkan. Oleh karena itu, banyak umat Muslim di daerah ini mengikuti waktu puasa di negara-negara tetangga mereka yang memiliki kondisi geografis yang berbeda.
Kemudian, ada juga beberapa negara di kawasan tropis seperti Brasil, Panama, dan Kolombia. Yang memiliki bulan ramadan yang lebih singkat dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan tersebut.
Baca Juga: Keburu Imsak? Berikut Menu Sahur Cepat dengan Olahan Telur!
Hal ini disebabkan oleh perbedaan dalam penentuan waktu bulan ramadan berdasarkan metode perhitungan kalender Islam. Di negara-negara ini, puasa biasanya dimulai setelah munculnya bulan purnama pada bulan Ramadan. Sedangkan di negara-negara lain di kawasan tersebut, puasa dimulai setelah munculnya bulan sabit.
Selain itu, ada juga beberapa negara di kawasan ekvator seperti Indonesia, Malaysia, dan Singapura yang memiliki bulan ramadan yang relatif singkat, yaitu sekitar 29 atau 30 hari.
Hal ini disebabkan oleh perbedaan dalam durasi waktu siang dan malam yang relatif konstan sepanjang tahun di daerah ini. Sehingga tidak ada perubahan signifikan dalam waktu matahari terbit dan terbenam selama Ramadan.
Baca Juga: Berapa Ya Untuk Membayar Zakat Fitra? Yuk Simak!
Namun, meskipun ada negara-negara dengan bulan puasa yang lebih singkat. Namun perlu diingat bahwa puasa tidak hanya tentang menahan lapar dan haus selama sehari penuh, melainkan juga tentang pengorbanan, introspeksi, dan spiritualitas.
Oleh karena itu, setiap umat Muslim di seluruh dunia harus mematuhi aturan dan nilai-nilai yang terkandung dalam puasa Ramadan, terlepas dari durasi waktu yang terbatas.