JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung optimis, pada 2023 pertumbuhan ekonomi lokal bisa terus membaik pasca terkendalinya Covid-19.
Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengaku, pertumbuhan ekonomi di wilayahnya pada 2022 lalu, berada dalam posisi yang baik yaitu di angka 5,41 persen.
Menurutnya, angka tersebut melampaui pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa Barat bahkan level nasional.
”Keberhasilan Pemkot Bandung menjaga tren positif pertumbuhan ekonomi, tidak lepas dari peran serta Bank Indonesia dan elemen terkait seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” kata Yana, Selasa (28/3).
Melalui data dari Badan Pusat Statistik Jawa Barat (BPS Jabar), pada Desember 2022 lalu, di Jawa Barat terjadi inflasi year on year (yoy) sebesar 6,04 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,11.
Inflasi yoy tertinggi terjadi di Kota Bandung sebesar 7,45 persen, dengan IHK sebesar 115,43. Sedangkan yoy terendah terjadi di Kota Cirebon sebesar 4,86 persen, dengan IHK sebesar 110,32.
Sementara data dari BPS Nasional, Indonesia mengalami inflasi sebesar 5,5 persen sepanjang 2022. Angka tersebut menjadi rekor inflasi tertinggi dalam delapan tahun terakhir.
Apabila melihat angka inflasi dalam skala nasional, Kota Bandung sendiri menjadi kota dengan inflasi tertinggi yakni, dengan angka 2.04 persen.
”Alhamdulillah, data dari BPS menunjukkan inflasi kita terbaik di Jawa Barat pada tahun 2022. Ini juga tidak lepas dari peran aktif BI dan OJK tentunya,” ucap Yana.
Dia menyampaikan, dengan terkendalinya situasi pandemi Covid-19 di Kota Bandung, diharapkan dapat memberi dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi.
”Target pertumbuhan ekonomi Kota Bandung di tahun 2023 berada di angka 6 persen,” ujar Yana.
Orang nomor satu di Kota Bandung itu menuturkan, walaupun saat ini kondisi tengah dibayangi oleh resesi global, namun pihaknya tetap optimis bisa terus menggerakkan roda perekonomian.
”Karena Bandung merupakan kota kreatif. Kita punya banyak UMKM yang tahan terhadap resesi ataupun pandemi,” pungkas Yana. (bas)