JABAR EKSPRES – Baru-baru ini, sebuah Video viral mengenai patung Bunda Maria yang di tutup terpal di sebuah rumah doa di Kulonprogo, Yogyakarta, belum lama ini telah menjadi sorotan serta memicu banyak perdebatan dan spekulasi di media sosial.
AKBP Muharomah Fajarini, Kapolres Kulonprogo, akhirnya memberikan klarifikasi mengenai kejadian tersebut dengan memberikan penjelasan yang lebih detail tentang kejadian tersebut.
Menurut Muharomah, ia menjelaskan bahwa rumah doa tempat patung Bunda Maria di tutup terpal adalah Rumah Doa Sasana Adhi Yacobus. Yang awalnya selesai di bangun pada Desember 2022 lalu.
Baca artikel lainnya: Dana Gratis Resmi Langsung Dari Google, Buruan Klaim!!
Dan pihak keluarga pemilik rumah doa masih mengurus ijin perihal rumah doa ini dengan sosialisasi dengan masyarakat, pemerintah desa, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan Kementerian Agama mengenai pendirian rumah doa tersebut.
Sementara menunggu di resmikan, pemilik rumah doa yang berasal dari Jakarta itu sementara menempatkan patung Bunda Maria di sana. Namun patung tersebut di tutup dengan terpal sebagai inisiatif dari keluarga pemilik rumah doa sendiri, bukan di paksa oleh kelompok atau ormas mana pun.
Muharomah juga menekankan bahwa pihak kepolisian akan terus memantau situasi di lokasi untuk memastikan kerukunan antar umat beragama tetap terjaga.
Baca artikel lainnya: Cara Pinjam Dana, Langsung Cair, No Ribet! Tanpa Ditolak!
Sebenarnya pihak mereka menginginkan penutupan di rumah doa di Kulonprogo menjadi contoh toleransi beragama yang baik, terutama pada saat bulan puasa ini agar saling menghormati satu sama lain.
Muharomah juga mengatakan, dalam hal pembangunan rumah doa perlu adanya sosialisasi dari pihak masyarakat, keluarga, tokoh desa, dan FKUB. Kemudian setelah Lebaran, rencananya akan di lakukan komunikasi internal dan di sosialisasikan kepada masyarakat mengenai pendirian rumah doa tersebut
Meskipun begitu, kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya pemahaman tentang toleransi beragama dan penghormatan terhadap kepercayaan dan praktik keagamaan yang berbeda.
Kita semua harus berusaha untuk selalu menyuarakan perdamaian dan kerukunan antar umat beragama, serta menghindari terjadinya konflik yang seharusnya tidak perlu.
