JABAR EKSPRES – Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Disdik Jabar) mengaku sampai saat ini pihaknya masih menunggu perkembangan lebih lanjut dari kasus narkoba yang menjerat puluhan pelajar di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB)
Sekretaris Disdik Jabar, Yesa Sarwedi juga mengaku jika pihaknya sudah meminta kepada Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) untuk terus melakukan pemantauan kepada para pelajar yang terlibat kasus tersebut.
”Kami juga minta pihak sekolah memantau, karena kita punya target dalam satu minggu (kasus) ini harus sudah selesai,” ujarnya, saat ditemui di Hotel Citarum, Kota Bandung, Senin (20/3).
Yesa menjelaskan, dalam satu minggu ini, KCD maupun pihak sekolah dituntut untuk segera menyelesaikan permasalah, hingga tindak lanjut kepada para siswa yang terlibat.
”Jadi dalam satu minggu itu semua sudah harus clear (selesai) siapa yang bermasalah, dan kemudian tindak lanjutnya seperti apa,” terangnya.
”Jadi sampai saat ini masih belum jelas, kami masih menunggu perkembangan dari Polres,” imbuhnya.
Sementara, disinggung soal akan melakukan tes urine kepada para siswa lainnya, Yesa mengatakan jika hal itu belum dapat dilakukan dalam waktu dekat.
Pasalnya, dalam melakukan antisipasi menggunakan metode pengecekan urine akan berlangsung lama dengan jangka waktu panjang.
”Metode itu bisa sampai satu semester atau satu tahun. Jadi kami bukan hanya melakukan pemantauan, tapi kita juga meminta laporan sedetail mungkin baik dari pihak sekolahnya maupun dari KCD,” bebernya.
”Jadi kalau memang ada kesalahan di level gurunya seperti ada keterlibatan itu harus ditindak lanjut,” pungkasnya.
Sebelumnya, Puluhan pelajar dari Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 di Lembang Kabupaten Bandung Barat (KBB) diringkus Polres Cimahi dikarenakan mengkonsumsi narkoba.
Diketahui, puluhan siswa tersebut berjumlah 38 orang, 17 di antaranya merupakan siswa SMA Negeri 1 Lembang. Namun dari hasil penyelidikan, 8 orang diantaranya merupakan siswa aktif dan 9 lainnya merupakan alumni. (san)