KOREA Utara (Korut) bikin geram Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Antonio Guterres.
Menurutnya, Korut sudah melakukan pelanggaran terkait resolusi yang sudah disetujui PBB.
Kecaman dari salah satu orang penting di Dewan Keamanan badan dunia tersebut, muncul seusai Korut menguji rudal balistik.
Guterres lantas melayangkan sikap. Dirinya mendesak Korut untuk berhenti melakukan aksi tersebut.
Negara yang masih berselisih dengan tetangganya itu, Korea Selatan, kata Guterres, harus segera mematuhi kewajiban internasional di bawah resolusi Dewan Keamanan yang relevan.
Dilansir dari Antara, Guterres juga meminta negeri beribukota Pyongyang itu, untuk memulai kembali dialog menuju perdamaian abadi dan denuklirisasi.
Sebuah dialog menyeluruh dan terverifikasi Semenanjung Korea.
Diketahui bahwa pada Kamis (16/3), Korut mengadakan uji coba peluncuran ICBM hanya beberapa jam sebelum KTT antara Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol di Tokyo. Proyektil itu jatuh di Laut Jepang.
Sementara itu, setelah pertemuan informal mengenai hak asasi manusia di Korut pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, Albania, Korsel, AS, dan Jepang mengkritik peluncuran ICBM dalam pernyataan bersama.
Atas nama keempat negara, Duta Besar AS Linda Thomas-Greenfield membacakan pernyataan bersama tersebut yang menegaskan bahwa pengembangan senjata pemusnah massal Pyongyang ‘didukung’ banyaknya pelanggaran hak asasi manusia.
“Penggunaan tenaga kerja paksa dan diekploitasi – baik di dalam maupun luar negeri – mendukung program yang melanggar hukum dan mengancam ini,” kata pernyataan itu.
Pernyataan itu menambahkan bahwa Korut yang mengalami kesulitan ekonomi parah, sebagian akibat dari fokus negara itu pada program nuklir dan rudal balistik.
