JABAR EKSPRES — Nama Ajudan Pribadi sudah tidak asing lagi dalam beberapa tahun ini. Ia sering muncul di berbagai media sosial dengan banyak orang hebat.
Karena hal tersebut, tak sedikit yang mengikuti akun media sosial Instagramnya untuk melihat-lihat bagaimana kehidupannya.
Namun, kali ini ada kabar yang kurang baik datang dari Ajudan Pribadi alias Muhammad Akbar ini.
BACA JUGA: Rp80 Juta Cair 5 Menit Pinjol Tanpa KTP, KK, dan BI Checking
Ajudan Pribadi sendiri merupakan selebgram yang gemar membagikan berbagai aktivitasnya di akun Instagramnya.
Saat ini, akun Instagramnya memiliki 1 juta lebih pengikut. Namun, hingga saat artikel ini ditulis, terpantau akun Instagram tersebut sudah terkunci.
Ia tertangkap di Makassar, Sulawesi Selatan. Kabarnya, penangkapan ini berawal dari laporan seorang masyarakat terkait dugaan penipuan dan penggelapan.
BACA JUGA: Pinjam Uang di DANA Rp10jt Langsung Cair ke Akun Pribadi
Kompol Andri Kurniawan, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat memberikan penjelasan mengenai kasus penangkapan ini.
“Inisial A yang bersangkutan adalah selebgram, sementara masih berproses di kita. Kita amankan di Makassar”.
“Yang pasti ada laporan awal terjadi November 2022 terkait kerugian Rp1,3M dengan kerugian lebih kurang Rp1,3 M,” lanjutnya lagi.
BACA JUGA: Cara Pinjam Uang di DANA, Bisa Cair Tanpa KTP dan KK
Belum jelas bagaimana tindakan selanjutnya kepada Ajudan Pribadi. Naun, yang pasti Andri hanya mengatakan bahwa Ajudan Pribadi akan terkena Pasal 378 KUHP.
Tak ketinggalan, jagat Twitter pun ramai dengan berita ini. Banyak warga Twitter yang tak ketinggalan ikut mengomentari kasus ini.
Bahkan, ada juga netizen Twitter yang masih tidak menyangka bahwa Ajudan Pribadi melakukan penipuan yang nilainya fantastis.
Seperti akun salah satu Selebtwit, Zulfikar Akbar di akunnya yang bernama @zoelfick.
BACA JUGA: 5 Menit Cair Rp30jt Pinjol Legal Tanpa KTP, KK, BI Checking, dan Debt Collector
“Kehidupan Ajudan Pribadi ini terlalu banyak plot twist.
Berhenti sekolah kelas dua SMP, jadi pemulung, jualan kacang, hingga banjir uang sbg ajudan konglomerat.