Harga Cabai Rawit Merah Kian Pedas, Pedagang Mengeluh Tak Dapat Keuntungan

JABAR EKSPRES – Harga Cabai Rawit Merah di Pasar Tagog Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus mengalami kenaikan.

Akibatnya, para pedagang pun dengan terpaksa mengambil keuntungan  sedikit agar penjualan tetap stabil.

Teti,32, salah seorang pedagang di Pasar tagog Padalarang menyebutkan jika saat ini harga cabai merah perkilo naik Rp2.000.

”Sekarang itu Rp72 ribu perkilo. Bahkan suka dikasih Rp70 ribu sekilo, itu kami jarang ambil untung, daripada cabai busuk,” kata Teti, kepada Jabar Ekspres.

Menurutnya, ada beberapa faktor penyebab naiknya harga cabai. Salah satunya karena barang yang jelek atau rusak, dan juga momentum menjelang bulan Ramadan.

”Karena musim hujan biasanya panennya jelek jadi harga naik. Kalau jelang Ramadan sudah biasa ya semua naik,” ujarnya.

Petro,24, pedagang lainnya mengatakan jika kenaikan harga sudah terjadi di pemasok. Saat ini harga di pemasok bisa mencapai Rp65 ribu.

”Kalau cabai merah memang di pasar induknya (Caringin) sudah naik Rp.65 ribu. Kalau harga cabai hijau mah masih stabil Rp25 ribu perkilo ” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) KBB, Ricky Riyadi menyebutkan kenaikan harga itu disebabkan karena cuaca yang saat ini tidak menentu.

”Adanya gagal panen karena cuaca saat ini menjadi salah satu faktor penyebab naiknya harga rawit merah dan hijau,” jelasnya

Lebih lanjut ia menjelaskan, sejauh ini suplai cabai rawit Kabupaten Bandung Barat berasal dari wilayah Jawa yang diambil di pasar Induk Caringin.

”Kalau hanya mengandalkan di wilayah Lembang tidak bisa memenuhi kebutuhan cabai rawit warga Bandung Barat,” jelasnya

Riki menyebutkan, kenaikan harga cabai rawit di pasaran berkisar antara Rp20.000 hingga Rp30.000 per kilogram.

”Yang pasti harga cabai rawit saat ini mengalami kenaikan di pasaran,” bebernya. (mal/ziz)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan