Jabar Ekspres – Belasan unggas di Kabupaten Bandung dilaporkan terpapar Avian Influenza (AI) atau flu burung berjenis H5N1. Hal itu berdasarkan catatan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Cicalengka.
Ketua Tim Surveilans Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, Dewi Ambarwati menyebutkan, kasus itu terjadi setelah adanya 5 ekor ayam mati secara mendadak di Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung pada Senin (27/2) lalu.
“Jadi berdasarkan laporan pemilik unggas, itu ditemukan kematian sebanyak 5 ekor ayam kampung pada hari Senin (27/2) tanpa adanya gejala sakit. Tapi oleh pemilik, itu langsung dibakar,” ucapnya saat dikonfirmasi, Jumat (10/2).
BACA JUGA: Kedua Kalinya! Ammar Zoni Ditangkap Gara-gara Narkoba!
Setelah kejadian itu, Dewi menambahkan, pada Selasa dan Rabu, sebanyak 10 ekor ayam kampung lainnya dilaporkan mati mendadak tanpa gejala apapun.
“Itu oleh pemilik langsung dikubur. Dan Senin tanggal 6 Maret (2023) tim puskeswan Cicalengka langsung melakukan desinfeksi kandang dan tes swab antigen terhadap 3 ekor entog yang berada dalam satu wilayah rumah. Namun menunjukkan hasil negatif AI (flu burung),” ujarnya.
Sementara agar kasus ini tidak semakin meluas, Dewi menuturkan, pihaknya telah melakukan penyemprotan disinfektan baik di kandang maupun lokasi sekitar.
“Kita juga sudah melakukan edukasi penyakit Avian Influenza (flu burung). Pemberian desinfektan, serta menyarankan untuk menerapkan biosecurity dan higiene sanitasi kandang,” pungkasnya.
BACA JUGA: Telan 2 Korban Jiwa, Dinkes Jabar Kirim Sampel Makanan dari Kasus Keracunan Massal di KBB
Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) mencatat kasus flu burung di Jabar dilaporkan telah mengalami penambahan menjadi 661 dari sebelumnya hanya 549.
“Ayam menjadi 540 ekor, etok atau itik menjadi 121 ekor. Jadi total 661 (kasus flu burung di Jabar,” kata Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner DKPP Jabar, Supriyanto. (san)