JABAR EKSPRES – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung klaim telah berinovasi dalam pengelolaan sampah.
Kepala Seksi Kerjasama Teknis Operasional DLHK Kota Bandung, Deti Yulianti mengatakan, inovasi tersebut dilakukan menggunakan teknologi RDF.
”RDF itu temuan Brin dan mencoba diaplikasikan di Kota Bandung. Sebab, di Kota Bandung banyak industri berbahan bakar batu bara,” kata Deti kepada Jabar Ekspres, Kamis (9/3).
Diketahui, teknologi RDF merupakan pengolahan sampah anorganik melalui proses homogenizers menjadi ukuran yang lebih kecil atau dibentuk menjadi pelet.
Hasil dari pengelolaan sampah menggunakan teknologi RDF itu, bisa juga dimanfaatkan sebagai sumber energi terbarukan dalam proses pembakaran recovaring batu bara untuk pembangkit tenaga listrik.
Melalui informasi yang berhasil dihimpun Jabar Ekspres, teknologi RDF yang diluncurkan Pemkot Bandung itu, berlokasi di Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), Cicukang Holis.
Adapun kemampuan alat tersebut, diklaim mampu mengolah limbah mencapai 10 ton sampah residu dan sampah kering per harinya.
”Ke depan kalau untuk arahan pemilahan sampah organik taman dan kering, kemudian anorganik didaur ulang dan residu,” ujar Dita.
Dia menilai, untuk pengolahan sampah di Kota Bandung, teknologi RDF bisa menjadi solusi pengurangan limbah sekaligus berdampak untuk pemanfaatan lain.
Deti mengungkapkan, sampai 2023 ini pihaknya masih menyewa armada untuk pengangkutan sampah.
”Kendaraan sendiri yang dimiliki DLHK Kota Bandung itu sekarang ada 65 unit. Kalau setiap hari, jumlah ritasi pembuangan sampah dari 230 rit. Artinya hampir 50 persen kita harus sewa kendaraan,” ungkapnya.
Melalui data yang dihimpun, DLHK Kota Bandung mencatat, sebanyak 1.522 ton sampah dihasilkan setiap hari pada 2022 lalu.
Data tersebut merujuk pada banyaknya jumlah penduduk di Kota Bandung, sekiranya ada sebanyak 2,5 juta jiwa. Sayangnya, armada pengangkut masih belum bisa memadai besarnya debit sampah.
Dia memaparkan, dari sebanyak 1.522 ton sampah per hari itu, yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung mengirim sebanyak 1.271 sampah setiap harinya.
”Teknologi RDF itu digunakan untuk solusi sampah residu yang selama ini dibuang ke TPA,” papar Dita.