Kelurahan Margajaya Bidik Pengembangan Tiga Objek Sejarah Peninggalan Zaman Belanda

Jabar Ekspres – Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor akan mempercantik destinasi wisata baru melalui sejumlah objek sejarah bekas peninggalan kolonial Belanda.

Tercatat, tiga objek sejarah yang dibidik untuk kelurahan yang berbatasan dengan wilayah Dramaga, Kabupaten Bogor tersebut. Di antaranya Menara Tegal Loceng, Batu Prasasti dan Masjid Nurul Da’ Wah.

Lurah Margajaya Yudi M Somiki mengatakan, ke tiga objek tersebut akan dikemas menjadi suatu destinasi wisata yang kental dengan sejarah perkembangan wilayah, sekaligus menghadirkan wisata religi yang mengupas tentang peradaban Islam di Kelurahan Margajaya.

“Menara loceng itu sejarahnya ketika zaman Belanda adalah untuk memberi tanda peringatan bagi para pegawai perkebunan, memberikan informasi tanda masuk, jam istirahat dan selesainya beraktivitas. Di situ ada lapangannya namanya Loceng, memang itu tempat berkumpul buruh zaman Belanda,” ungkapnya kepada JabarEkspres.com dikutip Senin, 6 Maret 2023.

“Untuk masjid, menurut pengurus DKM di situ sejarah hibahnya dibangun tahun 1800-an. Makanya perlahan kami benahi untuk menjadi salah satu unggulan wisata  religinya,” imbuhnya.

Dengan begitu, pihaknya menginginkan potensi sejarah yang berada di wilayah RW 04 dan 05 itu nantinya terintegrasi dalam kampung tematik yang sekarang sedang dirintis bernama Margasari.

Sebab, sambung dia, selain potensi sejarah, Margajaya sebagai salah satu wilayah yang menjadi pintu masuk Kota Bogor ini memiliki potensi ekonomi di sektor UMKM dengan berbagai produk dari buah pala yang diracik menjadi menu hidangan atau sering disebut manisan pala.

“Disamping itu kami juga akan angkat dari sektor UMKM, karena dulu paling terkenal dengan kerajinan buah pala. Ini yang sedang kami rintis juga untuk ditampilkan kembali untuk unggulan UMKM-nya,” paparnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga tengah menggali potensi kali Cibungur yang akan disulap menjadi kawasan wisata air. Penataan kali Cibungur pun terus dilakukan dengan setiap pekan bersih-bersih bersama masyarakat setempat.

“Kami ingin kali Cibungur ini menjadi sebuah wahana ngalun atau mengarungi sungai menggunakan bantalan ban. Ini memungkinkan untuk diperindah,” ujarnya.

Pria asal Bandung itu mengaku, dalam hal itu Kelurahan Margajaya sudah mendapat dukungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor. Saat ini sudah mulai perencanaan kedepannya mengenai kampung tematik Margasari.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan