Stok Beras Aman Hingga Lebaran, Bulog Minta Masyarakat Tidak Punic Buying

Jabarekspres.com – Bulog Cabang Bandung memastikan jika stok beras untuk kebutuhan masyarakat Bandung Raya hingga Idul Fitri 1444 Hijriah aman.

Sehingga, warga Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Sumedang tidak perlu khawatir kekurangan pasokan beras.

Kepala Bulog Cabang Bandung Yuliani Alzam mengatakan, hingga saat ini stok beras aman. Terlebih stok akan bertambah seiring bakal adanya panen raya pada Maret hingga April.

”Saat ini kami punya stok 7 ribu ton. Aman sebenarnya (stok) asal mayarakat jangan punic buying,” katanya, kepada wartawan, belum lama ini.

Menurutnya, punic buying bisa membuat harga beras terus naik. Pasalnya hal itu akan dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

”Jadi sebaiknya masyarakat tetap tenang. Karena stok masih bisa memenuhi kebutuhan hingga lebaran nanti,” ujarnya.

Dia mengakui, meski ketediaan beras mencukupi, namun harga di pasar tetap tinggi. Hal itu terjadi karena ada pengaruh dari faktor cuaca.

Tingginya curah hujan saat ini biasanya berpengaruh pada gagal panen bagi petani di daerah penghasil beras seperti di Jawa Tengah dan Pantura.

”Karena sekarang kan banyak terjadi gagal panen. Apalagi di daerah Jateng dan Pantura karena beras medium rata-rata pasokan dari Jateng dan Pantura,” bebernya.

Dia pun berharap, jelang Ramadan dan Idul Fitri 2023 dan seiring panen raya harga beras akan mengalami penurunan. ”Sekarang saja sudah cenderung turun. Jadi insyaalloh turun terus,” ucapnya.

Di tengah kabar baik pasokan beras aman jelang Ramadan, Rijal,29, salah sorang pedagang beras di Pasar Cimindi Kota Cimahi mengatakan, jika memang setiap tahunnya atau saat jelang Ramadan, pasokan tidak pernah terkendala.

”Karena mungkin ada beberapa di wilayah panen raya sekarang harga beras menurun meskipun bertahap,” terangnya.

”Kalau bulan-bulan kemarin ya barang susah, jadi harga naik. Untuk sekarang udah mulai ada penurunan dari dua minggu lalu. Dari yang tadinya Rp315.000 menjadi Rp307.500 per karung,” imbuhnya.

Rijal mengaku, saat harga beras tinggi di beberapa bulan yang lalu, omzetnya pun mengalami penurunan. Sebab, banyak pembeli yang mengurangi pembeliannya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan