JABAR EKSPRES — Penyakit Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit dengan tingkat penularan yang tinggi akibat infeksi bakteri. Selain paru-paru, penyakit tuberkulosis mampu menyerang bagian organ yang lain, antara lain ginjal, tulang belakang, serta otak.
Dokter Spesialis Paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Jawa Tengah, Indah Rahmawati, Sp.P. memaparkan pengobatan penyakit tuberkulosis (TBC) sangat memerlukan komitmen dan keinginan yang kuat dari penderitanya agar tercapinya kesembuhan.
“Perlu waktu yang lama untuk mengobati penyakit tuberkulosis, sekitar 6-9 bulan. Pasien memerlukan dukungan yang besar dari keluarga,” ujar Rahmawti pada Selasa (28/2).
Keluarga merupakan faktor terpenting akan kesembuhan pasien dengan penyakit tuberkulosis.
“Keluarga, dapat mendorong pasien dan mengingatkan mereka tentang jadwal pengobatan mereka,” katanya.
Rahmawati juga memaparkan, perlu adanya edukasi secara berkelanjutan pada masyarakat, terutama keluarga dan pasien. Pencegahan dan penyembuhan penyakit tuberkulosis memiliki probabilitas yang tinggi, walaupun mudah menular.
“Masyarakat, terutama keluarga dan penderita tuberkulosis, harus selalu diingatkan bahwa tuberkulosis mudah disembuhkan,” lanjutnya.
“Selain itu, salah satu kunci kesembuhan yang terpenting adalah kepatuhan minum obat dan pengobatan sampai tuntas,” ungkap Rahmawati.
Namun, Rahmawati juga mengingatkan, obat tersebut dapat menimbulkan efek samping yang harus diperhatikan selama pengobatan pasien.
“Efek sampingnya antara lain mual, muntah, gatal, kesemutan, nyeri sendi akibat asam urat meningkat,” ujarnya.
Meskipun begitu, selama pasien melakukan pemeriksaan dan konsultasi rutin, efek samping yang muncul bisa ditangani dengan baik.
“Pasien memerlukan pemantauan dan penyuluhan secara rutin, agar dokter yang merawat pasien dengan penyakit tuberkulosis dapat segera mengambil langkah tambahan untuk mengatasi efek samping obat,” pungkasnya.