Jabarekspres.com – Sebanyak 155 warga Kampung Cijengkol, RW 05 Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dikabarkan mengalami keracunan.
Ratusan warga yang diduga mengalami keracunan tersebut, langsung mengalami diare, mual, pusing, hingga Buang Air Besar (BAB) terus menerus setelah mengkonsumsi hidangan di acara hajatan.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Kabid) P2P Dinas Kesehatan Jawa Barat, (Dinkes Jabar), Rochayadi mengatakan, saat ini dari 155 orang yang mengalami keracunan tersebut, 31 di antaranya dibawa ke klinik swasta.
”Ada yang dirujuk ke RSUD Lembang 12 orang, dan yang butuh perawatan intensif itu ada lima orang,” ujarnya saat dikonfirmasi Selasa (28/2).
Menurutnya, sejauh ini Dinkes KBB langsung bergerak cepat dan melakukan pengambilan sampel makanan yang diduga telah menyebabkan keracunan massal.
”Itu terjadi hari Minggu (26/2). Temen-temen di KBB sekarang sedang melakukan testing atau uji sampling pada makanan yang diduga menyebabkan keracunan massal ini,” ungkapnya
Melihat banyaknya korban, Rochayadi mengaku pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Dinkes KBB dan juga RSUD Lembang untuk mengetahui perkembangan situasi dan kondisi dari kasus tersebut.
”Kita akan koordinasi dulu kira-kira mereka butuh bantuan apa dari kami sehingga nanti kita bisa membantu,” jelasnya.
Dia pun mengimbau kepada masyarakat, untuk tetap berhati-hati jika mengkonsumsi makanan. Khususnya dalam acara besar seperti hajatan.
Dia juga meminta agar mengontrol masyarakat dan juga katering (penyedia makanan) saat menggunakan bahan-bahan makanan yang akan dibuat atau dari proses serta setelah pembuatan hingga penyajian makanan tersebut.
”Jadi imbauan kepada masyarakat kalau sudah ada rasa-rasa yang dirasakan tidak enak, itu sebaiknya jangan dilanjutkan makanan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ratusan warga yang berada di Kampung Cijengkol, RW 05 Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) seketika mengalami diare massal.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB, Hernawan Widjajanto menyebutkan, saat ini petugas kesehatan sedang melakukan pemetaan untuk jumlah kasus terkini.
”Betul ada dugaan keracunan massal. Jumlahnya yang baru diketahui lebih dari 100 orang, saat ini masih dalam proses pendataan. Untuk jumlah pastinya masih kita verifikasi,” ujar Hernawan. (san)