Raih Omset Belasan Juta dari Ternak Burung Puyuh

Dari hasil ternak burung puyuh dengan populasi 1.000 ekor itu, telah menghasilkan 700 hingga 800 butir telur setiap harinya. Meskipun baru berjalan lima bulan hasil produksi telur puyuhnya itu sudah menduduki pasar di sejumlah wilayah kota dan kabupaten Bogor yang dibanderol Rp33 ribu per kilogram.

Dalam satu bulan, pria yang memiliki satu orang anak itu dapat mengantongi omzet rata-rata mencapai Rp9 juta bahkan hingga belasan juta rupiah.

“Saya biasa menjual per 10 kilogram, jadi telurnya saya kumpulkan dulu baru nanti agen-agen telur pada datang. Tapi saya juga siapkan kemasan pack isi 20 butir telur untuk rumah tangga, tukang sayuran, terus angkringan, tukang bubur dan sebagainya,” urainya.

Namun dirinya menyebut, jumlah yang dihasilkan ternaknya itu sebetulnya belum cukup mencover permintaan di pasaran. Pasalnya, kebutuhan pasar bisa tembus 30-40 kilogram telur per hari.

Dengan begitu, Farhan berniat  untuk menambah kapasitas dan hasil produksi dengan kembali mendatangkan ribuan ekor burung puyuh. Kedepan, Ia juga menargetkan untuk mengembangkan usahanya dengan menjual daging puyuh setelah apkir (produksi telur).

“Sbetulnya disini juga jual puyuh yang siap bertelur (kandang pembesaran) harganya Rp10.000 per ekor. Usaha ini tak lepas dari permintaan masyarakat khususnya di Kota Bogor yang terus meningkat. Terutama seiring dengan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang dan konsumsi protein hewani,” pungkasnya.

Ternak Burung Puyuh, Burung Puyuh, Telur Burung Puyuh, Wirausaha, Petani Milenial,

Tinggalkan Balasan