Pengrajin Keramik Kiaracondong Kota Bandung Masih Tetap Eksis

Keberadaan Pengrajin Keramik di Kecamatan Kiaracondong  Kota Bandung sampai saat ini masih eksis. Meski mengalami persaingan dengan produk impor, Keramik Kiaracondong masih banyak diminati.

Hendrik Muchlison Kota Bandung

BANDUNG – Kebanyakan orang mengira bahwa sentra pembuatan keramik ada di Plered Purwakarta. Namun di Kota Bandung tenyata ada sentra pembuatan keramik

Entah dari mana asal-usulnya sentra keramik di Kota Bandung ini berkembang.  Namun, berdasarkan catatan dari dinas terkait, sentra keramik di Kota Bandung sudah ada sejak tahun 1960.

Sentra pengrajin keramik ini ada di Kecamatan Kiaracondong. Tepatnya di samping stasiun Kereta Api.

Kosim Sundana, 72 masih setia menggeluti sebagai pengrajin keramik. Dia meneruskan usaha dirintis mertuanya sejak 1981 lalu.

Sudah 30 tahun lebih, Kosim membuat berbagai macam keramik seperti guci, piringan hias, asbak dan kerajinan lainnya. Bahan baku membuat keramik dari tanah liat.

“Kalau saya memulainya sejak tahun 81-an. Tetapi usaha ini merupakan warisan ilmu dari mertua saya yang memulainya sejak tahun 60-an,’’ kata Kosim ketika ditemui Jabarekspres belum lama ini.

Meski sudah tidak muda lagi, Kosim masih cekatan membuat keramik. Menurutnya, untuk saat ini pemasaran keramik masih tergantung kepada pesanan.

Tidak seperti dulu, keramik asal Bandung itu banyak diminati oleh sampai di kirim ke berbagai daerah di Indonesia.

‘’Pokoknya saya mah tergantung ramainya pesanan saja,” ujar Kosim menambahkan.

Kosim menceritakan, untuk pembuatan keramik dulu tergantung kepada teriknya matahari. Jika cuaca panas produksi keramik bisa lancar. Sebab membutuhkan proses pengeringan dengan cara di jemur.

Selain itu, untuk proses pembakaran dulu membutuhkan kayu bakar dalam jumlah banyak. Namun saat ini pembakaran bisa dilakukan dengan gas elpiji. Sehingga prosesnya pun bisa lebih cepat.

Untuk lamanya pembuatan terhgantung dari tingkat kesulitannya, baik itu model maupun pembuatan motif dari keramik itu.

“Pembuatan 1 guci besar bisa memakan waktu 2 minggu bahkan lebih,’’ tutur Kosim.

Selain itu, pembakaran keramik yang sudah dibentuk merupakan proses penting. Sebab, setiap pembakaran tahap pertama membutuhkan suhu 1050 derat celcius. Kemudian pembakaran tahap kedua membutuhkan suhu 800 derajat celcius.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan