Penertiban Pedagang Timbulkan Kepulan Debu, Pengendara: Mata Perih

BANDUNGPenertiban pedagang di pinggiran kampus Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, timbulkan kepulan debu di Jalan Cijarga.

Melalui pantauan Jabar Ekspres di lokasi, debu yang mengepul akibat penertiban oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung itu, mengganggu pandangan serta pernafasan pengendara dan pejalan kaki.

Setiap pengendara motor yang melintas menutup hidung dan mata menggunakan sikut bagian dalam, tak sedikit yang terlihat matanya merah akibat terkena debu.

Salah seorang pengendara motor, Andi Maulana (25) mengatakan, pandangannya tertutup debu akibat penertiban, sehingga nyaris menabrak penyebrang jalan.

“Enggak nabrak, tadi langsung rem sekaligus. Tadi pas lihat ada debu banyak, saya pelanin motor,” kata Andi, Kamis 23 Februari 2023.

Dia mengaku, setelah melambatkan kendaraannya debu menutupi pandangan, sehingga membuat mata perih hingga memerah dan mengeluarkan air mata.

“Karena perih, jadi samar-samar lihat jalan. Cuman pas lihat ada yang nyebrang saya rem mendadak sekaligus,” ujar Dani.

“Harusnya kalau ada penertiban (pedagang) begini, mending jalan ditutup dulu atau enggak ada penyiraman juga biar gak berdebu banget kemana-mana,” lanjutnya.

Sementara itu, seorang pejalan kaki, Ani (50) menyampaikan, pendangan dan penciumannya terganggu karena debu akibat penertiban pedagang.

“Gak nyaman, saya mau ke warung beli telor, mau gak mau terpaksa lewat dan mata jadi perih,” ucapnya.

Masih dalam pantauan di lokasi, puluhan kios pedagang yang sudah lama menghiasi kampus ISBI, terlihat rata dan hanya tersisa puing-puing kayu tak berbentuk.

Seorang pedagang yang kiosnya turut ditertibkan, Eman Julaeman (52), terlihat hanya terduduk di trotoar sebrang, melihat proses eksekusi pedagang dan hanya pasrah meratapi kiosnya dibongkar oleh petugas penegak Perda (peraturan daerah).

Mata Eman terlihat berkaca-kaca, seakan teringat momen-momen manis semasa dia berjualan dan berinteraksi dengan anak-anak kampus ISBI dari tahun ke tahun.

“Terbilang mendadak, dijadwalkan jam 9.00 (WIB) mulai penggusuran, tapi ini dari jam 6.30 Satpol PP sudah pada datang dan melakukan eksekusi,” pungkasnya. (bas)

Tinggalkan Balasan