Jabarekspres.com – Agar tidak mengalami trauma, saat ini Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Bandung tengah memberikan pendampingan kepada siswi korban perundungan di SMAN 1 Ciwidey.
Kepala Unit PPA Kabupaten Bandung Aang mengatakan, pendampingan dilakukan sebagai upaya agar korban tidak mengalami trauma yang berlebihan atas aksi kejadian perundungan yang dialaminya.
”Kami akan melakukan pendampingan hingga rasa trauma yang ada pada korban berkurang atau hilang sama sekali,” kata Aang saat dihubungi, Selasa (21/2).
Dia menerangkan, korban didampingi orang tua dan pihak kecamatan saat mendatangi Kantor UPTD PPA Kabupaten Bandung.
”Di UPTD PPA Kabupaten Bandung, korban diperiksa psikologinya. Kami sudah lakukan pemeriksaan psikologi dan sudah selesai,” terangnya.
Terpisah, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polresta Bandung, Kompol Oliestha Ageng Wicaksana mengakui jika saat ini pihaknya sudah melimpahkan penyembuhan psikologis korban perundungan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Bandung.
”Terkait proses healing dan pembinaan psikologis serta penyembuhan, itu ranahnya ada di unit PPA Kabupaten Bandung,” ungakap Kompol Oliestha, Selasa (21/2).
Dia mengatakan, sejauh ini PPA Polresta Bandung tidak memiliki unit psikologi. Sehingga, untuk trauma healing diberikan ke unit PPA Kabupaten Bandung.
”Jadi kita (menangani) pidananya. Misalnya ada perbuatan pidana pada kejadian itu, baru kita proses. Kita adanya penyidik anak,” terangnya.
Sementara terkait kondisi korban yang perlu tidaknya diberikan trauma healing, saat ini pihaknya terus berkomunikasi dengan pihak PPA kabupaten, orang tua korban dan juga pihak sekolah .
Adapun untuk luka korban sendiri, pihaknya masih belum bisa melakukan pemeriksaan karena korban sendiri tidak melakukan visum.
”Korban ini tidak melakukan visum dan kami pun tidak bisa melakukan visum karena tidak didasari laporan polisi,” ucapnya.
Menurut keterangan saksi, lanjutnya, korban mengalami pukulan di bagian lengan, dada, dan sempat terjatuh. ”Untuk kondisi luka-lukanya saat ini kami belum ada hasil yang dapat kami pertanggungjawabkan, karena kami belum lakukan visum,” pungkasnya. (mg6)