Inggit Garnasih Sosok Setia Dampingi Perjuangan Soekarno

Setelah keduannya inten saling bercerita, timbulah perasaan cinta. Keduanya sadar bahwa hubungan rumah tangga masing-masing sudah tidak bisa dipertahankan

Pada 1992 Soekarno akhirnya menceraikan Utari yang tak lain putri dari H.O.S Tjokroaminoto yang tinggal di Surabaya.

Setelah memulangkan Utari ke orang tuannya, Seokarno tiba di Bandung dan menemui H. Sanusi. Soekarno secara jantan meminta kepada H. Sanusi agar diijinkan menikah dengan Inggit Garnasih. Namun sebelumnya, H. Sanusi harus menceraikan Inggit.

Karena hubungannnya sudah lama retak, H. Sanusi akhirnya memberikan Inggit kepada Soekarno dengan sebuah perjanjian agar Soekarno tidak menterlantarkan Inggit.

Inggit Garnasih dan Soekarno akhirnya menikah. Dalam surat nikahnya tercatat usia Soekarno 24 tahun dan Inggit 23 tahun. Padahal sebenarnya, Soekarno 22 tahun dan Inggit 35 tahun.

Biduk rumah tangga keduanya terjalin dengan baik. Inggit diketahui merupakan istri yang sangat setia. Perannya membantu Soekarno dalam perjuangan selalu mendapat dukungan penuh oleh Inggit.

Inggit juga yang membantu Soekarno untuk memberikan tempat deklarasi organisasi politik Perserikatan Nasional Indonesia (PNI) di kediamannya.

Inggit menemani dalam masa-masa sulit perjuangan sang proklamator. Pada 29 Desember 1929 Bung Karno dijebloskan ke penjara Banceuy.

Inggit membantu dan berjibaku banting tulang untuk memenuhi segala kebutuhan rumah tangga dan perjuangan Soekarno.

Selama di penjara Banceuy, Inggit  Garnasih menggunakan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan Soekarno selama di penjara.

Soekarno kemudian dibawa Belanda dan diasingkan ke Ende Pulau Flores, Inggit terus berusaha dan berjuang  untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Setelah itu, Soekarno kemudian pindah ke Bengkulu dan menjalani aktivitasnya sebagai seorang guru. Ketika Bengkulu, Soekarno bertemu dengan Fatimah atau lebih dikenal dengan Fatmawati.

Fatmawati merupakan anak dari Ketua Muhammadiyah setempat bernama Hassan Din. Soekarno akhirnya jatuh cinta kepada Fatmawati dan ingin menikahinya. Alasannya karena pernikahannya dengan Inggit belum dikarunia anak.

Soekarno sempat mengutarakan kepada Inggit Garnasih agar memberikan keturunan. Tapi keinginan ini belum juga terpenuhi selama 20 tahun pernikahannya itu.

Hingga akhirnya, Soekarno memberikan solusi agar Inggit mau dimadu. Namun, Inggit menlak. Dan lebih memilih mengakhiri hubungannnya dengan Soekarno. Inggit meminta agar dipulangkan ke Bandung. Mereka akhirnya resmi bercerai pada 29 Januari 1943.

Tinggalkan Balasan