Tidak hanya itu, di perpustakaan sekolah juga masih minim buku untuk jenjang kelas satu dan kelas dua. Kebanyakan buku tema pelajaran dan buku untuk kelas 4-6.
”Gedung perpustakaan juga masih menyatu dengan ruangan lain, serta kurang fasilitas bangku dan kursi,” ucapnya.
Karena kekurangan prasarana itu, lanjutnya, di perpustakaan pernah dipasang karpet agar anak bisa sambil lesehan membaca buku. Tapi gedung perpustakaan ruangan bocor akhirnya karpet itu dibongkar karena basah. Untuk perpustakaan SD yang pertama kali dibangun di Kecamatan Cisarua, banyak yang perlu dibenahi di perpustakaan ini.
”Perpustakaan itu harus layak, bukunya lengkap, dan nyaman, sehingga murid juga merasa kerasan. Sehingga lambat laun budaya membaca mereka bisa terbentuk dengan sendirinya,” tutupnya. (mal/ziz)