Aksi Bullying Siswa SMAN 1 Ciwidey Terjadi Diluar Jam Pelajaran, Begini Kronologisnya!

JABAREKSPRES – Pihak Sekolah SMAN 1 Ciwidey, Kabupaten Bandung akhirnya angkat bicara menanggapi video aksi bullying atau perundungan yang terjadi di sekolah. Peristiwa aksi Bullying atau Perundungan itu dilakukan oleh tiga orang siswa pada Jumat (10/2) lalu.

Menurut Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Humas SMAN 1 Ciwidey Iwan mengakui bahwa telah terjadi aksi perundungan di sekolahnya.

Dia mengatakan, jika awal mula kejadian tersebut lantaran korban dan beberapa pelaku sempat berselisih sehingga terjadi aksi pemukulan tersebut.

“Memang benar, awalnya ada perselisihan antara korban dan beberapa temannya sehingga terjadi pemukulan terhadap korban,” ujar Iwan saat dihubungi, Sabtu (18/2).

Iwan menjelaskan, jika aksi pemukulan tersebut bukan terjadi pada jam pelajaran sekolah dan juga tidak ada sangkut pautnya dengan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

pihaknya mengklaim jika kejadian tersebut berada di luar jam sekolah. Sehingga, menurutnya hal tersebut bukan sepenuhnya tanggung jawab sekolah melainkan tanggung jawab orang tua.

“Kejadiannya itu diluar pantauan pihak sekolah, jadi sudah perhatian dan tanggung jawab orang tua. Adapun terkait masalah tersebut tidak ada hubungan dengan KBM, karena kejadian pada hari jumat di jam 14.00 sedangkan sekolah hanya sampai jam 11.35,” ucapnya.

“Kejadiannya juga itu di penggilingan padi yang sudah tidak terpakai jadi bukan di sekolah,” tambahnya.

Adapun Iwan menuturkan, jika laporan mengenai perundungan tersebut pihaknya sudah melakukan mediasi antara pihak korban dan para pelaku. Bahkan dalam mediasi tersebut sudah ada kata damai antara kedua belah pihak.

“Sudah dilakukan mediasi secara kekeluargaan antara korban dan siswa yang terlibat disaksikan pula oleh Kamtibmas Polsek Ciwidey. Bahkan hasil mediasinya sudah berdamai dan para siswa yang terlibat diberikan sanksi,” tuturnya.

Korban sendiri menurut Iwan, saat ini sedang ditangani  dengan baik guna menghilangkan trauma secara psikologis.

“Sudah ditangani pihak sekolah secara psikologis, agar korban tidak trauma dan tidak menimbulkan efek negatif terkait peristiwa tersebut,” sebutnya.

Disisi lain, Kepala Sekolah SMAN 1 Ciwidey, Adi Sumiarto menyayangkan atas aksi perundungan yang telah terjadi di sekolahnya. Pihaknya pun menilai dengan adanya kasus ini bisa menjadi dorongan agar kedepannya tidak ada kasus serupa terjadi di sekolah.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan