JABAR EKSPRES – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat (Disperindag Jabar) mengungkapkan kenaikan harga beras di pasaran sampai saat belum terlalu signifikan.
Meski belum terlalu signifikan, Kepala Disperindag Jabar Iendra Sofyan mengaku beberapa daerah seperti Kota Bandung, Cirebon, dan Bekasi sudah kembali menaikan harganya menjadi Rp 15.000 per kilogram dari Rp 13.000 untuk beras berjenis premium.
“Beberapa program sudah dijalankan (untuk menekan kenaikan harga) yang pertama adalah dari Bulog sendiri itu sudah mulai bergerak, kemarin juga kita sudah koordinasi Bulog dengan pak gubernur. Yang kedua kita juga terus memantau dari sisi logistiknya yang tentunya di level pasar kita terus monitor,” ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (16/2).
BACA JUGA: Telan 2 Korban Jiwa, Dinkes Jabar Kirim Sampel Makanan dari Kasus Keracunan Massal di KBB
Iendra menjelaskan, kenaikan harga beras ini masih disebabkan adanya kekurangan stok yang tersediam. Namun saat ini, ia mengaku untuk ketersediaan khususnya di Jabar sudah kembali normal.
“Saya kira ini fenomena HBKN (hari besar keagamaan), jadi tidak hanya beras. Beberapa komoditas juga yang dianggap penting dan strategis, itu biasanya pengusaha menaikkan harganya,” ungkapnya
Sehingga agar hal tersebut dapat segera diantisipasi, Iendra mengaku pihaknya akan terus melakukan pengawasan dan pantauan terkait dengan penyaluran atau distribusi kepada para konsumen
“Pengawasan di lapangan nanti kita akan bekerjasama dengan Satgas Pangan termasuk didalamnya itu ada Polda Jabar. Sehingga jika ada indikasi penimbunan itu akan ditindak danbiasanya diminta untuk mengeluarkan barang dan tidak menahannya,” pungkasnya
(San).