BOGOR – Kampus IPB University bersama Seoul National University (SNU) resmi menjalin hubungan kerjasama dengan Korea International Cooperation Agency (KOICA) di bidang penelitian lingkungan.
Pemerintah Negeri Ginseng tersebut rela menggelontorkan dana hibah senilai Rp 160 miliar untuk pengembangan inovasi lingkungan dan biosains.
Diketahui kontrak kerjasama itu akan berjalan selama tujuh tahun, dengan adaptasi manajemen penggunaan teknologi Korea yang tinggi.
“Ini kerjasama dalam bidang lingkungan dan biosains. Jadi kampus IPB concern kepada ilmu-ilmu biosains atau hayati, yang kemudian juga lingkungan,” kata Rektor IPB University, Arif Satria, di IICC, Rabu (8/2/2023).
Rektor IPB University, Arif Satria menjelaskan, hubungan kerjasama tersebut sebagai ikhtiar untuk mendorong kinerja penelitian dengan memperkuat kapasitas penelitian dan pengembangan di bidang pertanian dan biosains.
Dalam hal ini, sambung dia, untuk menyediakan layanan pendidikan yang berkualitas dengan memperkuat kapasitas dosen, dan untuk mempromosikan kerja sama industri-akademisi melalui program pertukaran, penelitian bersama.
Arif menuturkan, Korea sendiri memiliki dua arus utama dalam pembangunan. Yakni digital desk dan green deal.
“Concern Pemerintahan Korea kemudian ingin membantu dunia ketiga seperti Indonesia dengan dua hal ini. Digitalnya dibantu, green-nya dibantu dan kampus IPB kebetulan kebagian yang lingkungan,” katanya kepada JabarEkspres.com di IICC, Kota Bogor, Rabu (9/2).
Maka dari itu, lanjutnya, alat-alat laboratorium yang canggih dari Korea akan didatangkan ke kampus IPB sebagai ikhtiar dalam peningkatan riset.
Ia memastikan, hal itu akan memberi banyak implikasi terhadap lingkungan kampus khususnya civitas akademika IPB University.
“Basiswa keluar negeri akan semakin banyak, dosen-dosen IPB University juga bisa keluar negeri. Ahli-ahli Korea akan datang ke kampus IPB, dan pelatihan-pelatihan dari dosen IPB akan semakin banyak ke Korea dalam bidang penguasaan alat-alat laboratorium yang canggih ini,” harapnya.
Dirinya mengungkapkan, kerja sama dengan KOICA itu berawal ketika Presiden KOICA sedang berkunjung ke Kebun Raya Bogor beberapa waktu lalu. Atas arahan Arif, staf dari IPB University mengundang Presiden KOICA agar menyempatkan diri berkunjung ke IPB University.
Saat itu, Arif memberikan presentasi dan visi IPB University selama sekitar 10 menit. Hal itu membuat Presiden dari lembaga yang membantu pengembangan negara lain ini, menjadi tertarik.