JABAR EKSPRES – Gempa cukup besar berkekuatan magnitudo 7,8, baru-baru ini terjadi di Turki pada Senin, 6 Februari 2023. Akibat bencana ini, jumlah korban tewas sudah hampir mencapai 5000 orang dan tersebar di kedua negara, yaitu Turki dan Suriah.
Tersebar video sambaran kilat di Turki jelang terjadinya gempa besar pada Selasa kemarin yang menimbulkan konspirasi jika gempa disebabkan oleh senjata bawah tanah buatan AS bernama HAARP.
Apa itu HAARP?
HAARP adalah akronim dari High Frequency Active Auroral Research Program. Dikutip dari situs Britannica, HAARP merupakan sebuah fasilitas penelitian yang berfokus pada ionosfer.
Terletak di Gakona, Alaska, fasilitas ini menggunakan Ionospheric Research Instrument (IRI) sebagai komponen utamanya, yang terdiri dari 180 antena dipol silang HF yang tersebar di sekitar 33 hektar dan mampu memancarkan 3,6 megawatt energi ke atmosfer dan ionosfer.
Menurut situs HAARP Alaska, fasilitas ini memiliki kisaran frekuensi pancar 2,7 hingga 10 MHz. Fasilitas ini menggunakan 30 shelter pemancar, setiap shelter dilengkapi dengan enam pasang pemancar 10 kilowatt untuk mencapai daya pancar 3,6 MW.
Tujuan utama dari penelitian HAARP adalah untuk mempelajari proses fisik yang terjadi di bagian atas atmosfer, atau yang dikenal sebagai ionosfer dan termosfer. Dengan kata lain, fasilitas ini bertujuan untuk mengkaji potensi pengembangan teknologi ionosfer untuk komunikasi radio dan pengintaian.
Penelitian yang dilakukan dengan HAARP dibagi menjadi dua jenis, yaitu penelitian aktif dan penelitian pasif. Penelitian aktif melibatkan penggunaan instrumen Penelitian Ionosfer, sementara penelitian pasif hanya memanfaatkan instrumen pemantauan. F
asilitas HAARP memungkinkan para ilmuwan untuk menentukan kapan dan di mana akan terjadi gangguan. Direktorat Kendaraan Luar Angkasa Laboratorium Penelitian Angkatan Udara (AFRL) di Pangkalan Angkatan Udara Kirtland, New Mexico dan Universitas Alaska Fairbanks (UAF) telah bekerja sama dalam penelitian ionosfer di HAARP selama lebih dari 25 tahun.
Pembangunan fasilitas penelitian HAARP dimulai pada tahun 1993. Fasilitas ini mulai berfungsi pada tahun 1994 dengan tiga instrumen diagnostik pasif dan pemancar prototipe HF yang terdiri dari 18 elemen antena dan daya pancar sekitar 360 kW.