Minyak Goreng Subsidi Mulai Langka di Pasaran

BANDUNGMinyak goreng subsidi kembali langka di pasaran. Kamis 2 Februari 2023 di Pasar Kosambi Kota Bandung, sebagian pedagang tidak memiliki stok persediaan barang tersebut.

Salah satu pedagang sembako, Inay menuturkan, kelangkaan minyak goreng subsidi sudah terjadi pada Desember 2022 lalu hingga saat ini.

“Sebetulnya minyak goreng itu udah jarang dari bulan Desember, karena waktu itu kan ada isu penghapusan subsidi minyak goreng, cuman sampai saat ini masih belum ada kejelasan, barang kadang ada kadang tidak,” ujar Inay kepada Jabar Ekspress di Pasar Kosambi.

Kejelasan terkait kapan minyak goreng itu barang tersebut bisa didapatkan, pernah disampaikan oleh perwakilan Dinas Perdagangan dan Perindustrian kepada para penjual.

“Waktu itu tim dari dinas perdagangan pernah menyampaikan ke kita, bahwa pendistribusian minyak sedang kita urus, dan secepatnya bakalan segera informasikan,” katanya.

Terkait pendistribusian, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung bekerja sama dengan para distributor minyak goreng curah terkait pasokan barang kepada pedagang. Namun, hal ini tambah menyulitkan para pedangan untuk mendapatkan barang.

Menurut pedagang lainnya Ujang, sidak sering dilakukan terkait kelangkaan minyak. Disdagin selalu menjelaskan bahwa produksi minyak goreng subsidi gencar dilakukan. Hal tersebut bertujuan untuk menghilangkan kelangkaan.

“Mereka selalu menanyakan ke kita kenapa barang selalu kosong, padahal produksi sering dilakukan. Ketika kita tanyakan ke distributor barang selalu kosong,” papanya.

Keresahan pedagang kemudian bertambah. Ketika barang tersedia di pihak distributor, diberlakukan aturan pembelian terkait produk minyak lain, yang menyebabkan para penjual mengurungkan niatnya.

“Ketika barang ada, kita diharuskan membeli minyak lain, dan itu diatur juga. Ketika kita beli 1 produk, kita juga cuma bisa beli 1 minyak goreng subsidi, maksimalnya 5, dan jangka waktunya ga nentuu,” akunya.

Ketidakpastian terkait tersedianya minyak goreng subsidi di pasaran menyebabkan harga barang tersebut kian anjlok. Per Desember harga tertinggi mencapai Rp 17.000 dari harga yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 14.000. (mg1)

Tinggalkan Balasan