BANDUNG – Dinas Perdagangan dan Industri Provinsi Jawa Barat (Disperindag Jabar) mengaku akan terus melakukan pengendalian inflasi hingga menjelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) seperti Hari Raya Idul Fitri.
Bahkan Kepala Disperindag Jabar Iendra Sofyan mengatakan, bahwa pihaknya akan kembali menggelar program kegiatan Operasi Pasar Murah (OPM) jika terjadi peningkatan harga bahan pokok yang cukup signifikan.
“Tentunya OPM (operasi pasar murah) ini akan menjadi senjata terakhir. Yapi kita analisis dulu apakah dilaksanakan atau tidak. Karena, kita akan lihat dulu seperti daya beli masyarakat, ketersediaan bahan pokok, dan yang terakhir dinamika harganya,” ucapnya di Gedung Sate Kota Bandung, Selasa (31/1).
Dalam melakukan kegiatan OPM ini, Iendra mengaku bahwa pihaknya telah menyediakan anggaran sebesar Rp 10 Miliar.
Sehingga dengan kegiatan tersebut, ia berharap dapat membantu konsumen jika terjadi dinamika terhadap kondisi bahan pokok.
“Jadi apabila dari 12 bahan pokok ini dengan bobotnya masing-masing setelah dijumlahkan dan dianalisis lebih dari 5 persen kenaikannya, itu OPM (operasi pasar murah) bisa dilakukan sesuai dengan UU 23 (tentang perdagangan),” imbuhnya
Selain hal itu, Iendra mengaku Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) juga terus melakukan pengendalian inflasi seperti halnya dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) dan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP).
“Mereka sudah mulai bergerak bagaimana langsung membeli atau memberikan fasilitas kepada para petani, peternak untuk menjual produknya langsung kepada konsumen supaya memotong mata rantai dan lain sebagainya meskipun tidak bisa optimal,” ujarnya
“Tapi paling tidak disitu sidah bisa kelihatan tahun 2022 sudah dilaksanakan oleh DKPP dengan pasar murahnya dan Alhamdulillah inflasi mulai terkendali. Kemudian, kemiskinan dan segala macam juga sudah bisa kita turunkan,” Tutur Iendra