BANDUNG – Banjir di Kota Bandung khususnya di wilayah Gedebage hingga kini masih terus mengancam warga. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus mencari formulasi untuk menuntaskan persoalan banjir itu namun upaya tersebut masih belum berjalan optimal.
Penyelesaian masalah banjir di Kota Bandung terus digulirkan, seperti penambahan kolam retensi dan rumah pompa.
Menurut Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Binamarga Kota Bandung, Didi Ruswandi, masalah banjir di Kota Bandung kerap terjadi lantaran terdapat tiga hal yang belum terpenuhi.
“Jumlah resapan masih kurang, kemudian kapasitas aliran kurang dan kapasitas parkir air juga kurang,” ucap Didi kepada Jabar Ekspres, belum lama ini.
Dia menjelaskan, saat ini pihaknya tengah mengupayakan pemasangan sejumlah pompa banjir di tiga wilayah. Yakni ketiga daerah yang masih jadi langganan banjir.
Untuk menangi persoalan banjir itu, Pemkot Bandung pun diketahui tengah berupaya meningkatkan kapasitas aliran, salah satunya dengan pompa, seperti yang sudah berjalan di area Rancabolang, Gedebage.
Sementara itu, Ketua Walhi Jabar, Dedi Kurniawan menyampaikan, langkah yang diambil Pemkot Bandung dalam mempercepat surutnya banjir perlu diapresiasi.
“Tapi yang jadi persoalan banjir di Kota Bandung itu sudah tidak ada atau minim sekali resapan air, karena lahan sudah banyak dipakai pembangunan,” kata Dedi kepada Jabar Ekspres melalui seluler, Minggu (29/1).
Menurutnya, Pemkot Bandung jangan hanya fokus menangani cara supaya banjir cepat surut, tetapi diupayakan juga solusi pencegahannya.
“Kalau kolam retensi dan poma air itu supaya banjir tidak berangsur lama, biar genangan lebih cepat dialirkan ke sungai,” ujar Dedi.
“Kalau begitu, sampai kapan pun juga banjir akan tetap ada, karena tidak dilakukan pencegahan,” pungkasnya. (bas)