BANDUNG – Menghadapi Pemilu 2024, DPD Partai Golkar Kota Bandung akan terus gencar melakukan sosialiasi kemasyarakat dengan target kemenangan sebanyak 20 persen suara.
Ketua DPD Partai Golkar Kota Bandung H. Edwin Sanjaya mengatakan, target 20 persen sangat realistis mengingat kursi legislatif di Kota Bandung berjumlah 50 kursi.
Dengan begitu, target DPD Partai Golkar sendiri minimal harus memperoleh 10 kursi Pemilihan Legislatif (Pileg) di pemilu 2024 nanti.
“Kota Bandung itu kan ada 50 kursi (legislatif). Maka, kalau 20 persen setidaknya 10 kursi, tapi minimal dari enam kursi sekarang bisa menjadi delapan kursi,” ujar Ketua DPD Golkar Kota Bandung, Edwin Senjaya, di Kantor DPD, Selasa (17/1).
Menurutnya,target perolehan suara ini terus akan kita genjot dengan cara melakukan sosilaisasi yang dilakukan oleh seluruh kader partai dan menggerakan basis-basis massa dari berbagai elemen masyarakat yang ada di Kota Bandung.
Untuk itu pada pemilu 2024 nanti pihaknya akan fokus terlebih dahulu memenangkan pada Pileg dengan target yang telah ditetapkan pada Rakerda lalu.
‘’Kita ingin meningkatkan suara dan menambah Kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota, Provinsi maupun pusat,’’ ujar Edwin Sanjaya.
Ketika disinggung apakah akan maju menjadi Calon Wali Kota Bandung, Edwin mengaku siap maju untuk menjadi Calon Wali Kota.
Keinginan ini bukan tanpa dasar. Sebab, sejajuh ini banyak pihak dari internal partai dan elemen masyarakat yang mengingikan dia maju dalam Pilwalkot nanti.
Edwin mengaku, pada Rakerda lalu, seluruh kader sudah sepakat untuk merekomendasikan Ketua DPD Partai Golkar Kota Bandung menjadi Cawalkot.
Hanya saja, untuk keputusan ini harus melalui mekanisme partai yang ditentukan oleh tingkat Provinsi Jawa Barat dan pusat.
Untuk itu, agar cita-cita ini terwujud, DPD Partai Golkar akan fokus terlebih dahulu memperoleh suara terbanyak dan memperoleh kursi legislatif sesuai target yang ditetapkan.
Jika target ini tercapai maka, langkah selanjutnya akan lebih mudah. Sebab, perolehan kursi ini nanti akan menentukan apakah DPD Partai Golkar mengusung calonnya sendiri atau mengajak partai lain untuk berkoalisi.
‘’Jadi persoalan koalisi pilwalkot nantinya masih menunggu hasil Pileg,’’ pungkas Wakil Ketua DPDRD Kota Bandung itu.