BANDUNG – Kemacetan Kota Bandung semakin parah seiring dengan bertambah jumlah kendaraan dari tahun ke tahun.
Sejumlah titik ruas jalan menjadi langganan kemacetan Bandung akibat tingginya volume kendaraan, terutama di waktu-waktu tertentu seperti bubaran jam kerja di sore hari.
Melalui informasi berhasil dihimpun Jabar Ekspres dari Open Data Jabar, kendaraan di Kota Bandung jumlahnya mengalami peningkatan.
Pada 2020, total kendaraan bermotor yang terdata ada sebanyak 1,07 juta unit. Angka tersebut diperoleh dari tiga cabang layanan, yakni Kota Bandung I (Pajajaran), Kota Bandung II (Kawaluyaan) dan Kota Bandung III (Soekarno Hatta).
Salah seorang pengendara, Ahmad (26) mengaku, setiap keberangkatan kerja di pagi hari dan pulang saat sore, selalu terjebak kemacetan yang memakan waktu cukup lama.
“Sering kalau kejebak macet, namanya juga bubaran jam kerja pasti pulang kena macet,” kata Ahmad, Jumat (13/1).
“Di Jalan Gatotsubroto kena macet, di Jalan Ibrahim Adjie juga macet pas di stopan Samsat. Di Pasir Kaliki sama Pasar Baru juga sering macet,” lanjutnya.
Diketahui, perempatan Samsat merupakan salah satu lampu lalu lintas atau lampu merah yang dinilai peralihannya terlama di Kota Bandung. Kemacetan Kota Bandung selalu terjadi terutama pada jam-jam sibuk di stopan tersebut.
Ahmad menyampaikan, selain kepadatan ruas jalan akibat tingginya volume kendaraan, stopan Samsat dinilai cukup menghambat perjalanan.
“Waktu jeda antara lampu merah ke lampu hijaunya yang lama. Udah enggak aneh memang, tapi lumayan makan waktu,” ujarnya.
Ahmad mengucapkan, setiap dirinya melintasi stopan Samsat, terkadang memilih mematikan mesin motor guna menghemat Bahan Bakar Minyak (BBM).
“Soalnya 10 menit bisa lumayan perjalanan itu bisa kisaran dari Metro ke stopan Gedebage, itu juga kalau enggak macet soalnya Soekarno Hatta juga sering macet,” ucapnya.
“Makanya saya mending matiin dulu aja motor biar hemat bensin,” tambah Ahmad.
Kemudian berdasarkan hitungan dari Open Data Jabar, jumlah terbanyak bermotor di Kota Bandung tercatat mengalami peningkatan pada 2021 dengan total yakni 1,5 juta unit.
Karena kendaraan bermotor tergolong jadi salah satu transportasi utama dan banyak digunakan oleh masyarakat, maka tak heran jika sejumlah titik ruas jalan di Kota Bandung kian hari kerap mengalami kemacetan.