Jabarekspres – Pedagang mainan di Padalarang menyebutkan keuntungan dari hasil penjualan mainan lato-lato. Permainan tersebut belakangan ini viral dan dimainkan oleh anak-anak.
Salah seorang pemilik toko mainan di Padalarang, Yayat (57) mengatakan dalam sehari ia bisa menjual 40 lato-lato.
“Alhamdulilah dalam sehari bisa jual 30-40 buah,” kata Yayat saat ditemui oleh Jabarekpres, Jumat (6/1).
Lato-lato yang dijual oleh Yayat beragam harganya mulai dari Rp.10.000 hingga Rp.15.000.
“macam-macam sih, tapi rata-rata Rp 10.000,” jelasnya.
Yayat juga bercerita selama kurun 3 bulan ini, ia jarang belanja yang lain, karena dibanjiri orderan yang dibeli dari kalangan anak-anak.
“udah satu bulan belum belanja mainan yang lain, sekarang lagi rame sama permainan ini,” imbuhnya.
Permainan ini disambut positif oleh sebagian orangtua. Salah seorang ibu asal Padalarang, Riska (31) menyebut permainan lato-lato bisa melupakan anak dari kecanduan bermain gawai.
“Sekarang kan banyak yah anak yang gabisa lepas dari gadgetnya, bagus sih ada mainan lato-lato bisa alihkan kecanduan main hape dari anak-anak,” ucap Riska
Riska juga mengatakan, permainan tersebut tetap perlu dalam pengawasan orangtua jangan sampai permainan itu jadi membahayakan.
“tapi tetep harus ada pengawasan orangtua,” tutur Riska.
Untuk diketahui permainan lato-lato tersebut sebetulnya jenis permainan tradisional dari Amerika Serikat.
Pemainan ini dimainkan awalnya terbuat dari bola besi atau bola kayu dengan seutas tali. Namun seiring perkembangan zaman bola diganti dengan berbahan plastik dan akrilik.
Pada era tahun 60 an lato-lato menjadi ajang lomba masyarakat Amerika kala itu. Bahkan permainan ini juga berkembang di Italia.
Di Indonesia permainan ini sempat populer di era tahun 80 an. Dulu Permainan ini lebih aman digunakan katrena memiliki pegangan. (mg1/yan).