Jabarekspres – Untuk memastikan kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak konsumsi narkoba, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bandung Barat melalukan tes urine kepada ratusan ASN
Tes urine dilakukan usai pelaksanaan apel, sehingga tidak ada satu pun ASN yang tidak melakukan tes urine itu.
Kepala BNNK Bandung Barat AKBP M. Julian mengatakan, tes urine kepada ASN merupakan deteksi dini dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba.
‘’Tes urine dilakukan oleh tim terpadu (P4GN) di halaman Masjid As-Shidiq. Satu per satu ASN mengikuti tes itu secara tertib,’’ kata M. Julian kepada wartawan, Senin, (2/1).
Menurutnya, penggunaan narkoba saat ini sudah menyebar keberbagai kalangan. Sebab dari berbagai kasus dtemukan oknum ASN yang terlibat penyalahgunaan narkoba.
Tes urine juga dilakukan untuk mengawali kerja 2023 agar rencana aksi nasional agar ASN bersih dari narkotika. Tes urine ini kita laksanakan juga atas dukungan dari Bupati Bandung Barat (Hengky Kurniawan).
‘’Alhamdulillah hasil tes urin ini negatif semua, jadi memang ASN KBB memang bersih dari narkoba,” jelasnya.
Tindakan yang dilakukan oleh BNNK Bandung Barat, jika ditemukan adanya ASN yang dinyatakan positif, akan dilakukan tindakan sesuai ketentuan.
Langkah pertama, mereka akan dipanggil oleh tim untuk memastikan obat apa yang diminum sebelumnya.
Tes laboratorium dan tim analis pun akan mengetahui apakah obat yang dikonsumsi itu termasuk pemanfaatan atau penyalahgunaan.
“Jika hasil tes urin di indikasikan positif itu kita tidak serta merta yang bersangkutan memakai atau menyalahgunakan narkotika maka harus lakukan assessment, dan akan dilakukan rapid test pembanding berbeda merk,” katanya
Menurutnya, hasil tes urine posisitif bukan menjadi indikasi bahwa yang bersangkutan pengguna narkoba. Akan tetapi hasil tes positif bisa saja terjadi karena mengkonsumsi obat tertentu.
Untuk itu, jika ditemukan hasil tes posisitif tapi yang bersangkutan tidak mengkonsumsi narkoba maka akan dilakukan assessment dan menanyakan Riwayat penyakit dan jenis obat yang dikonsumsinya.
“Apakah yang bersangkutan sedang mengkonsumsi obat dari dokter itu harus dibawa obatnya dan kita akan tunjukan di depan yang bersangkutan bahwa obat yang dikonsumsi itu positif atau negatif,” lanjutnya