BANDUNG – Maksimalkan upaya dalam mengatasi persoalan banjir Kota Bandung, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tambah lagi kolam retensi.
Upaya terbaru Pemkot Bandung itu, dilakukan di wilayah Kecamatan Cibiru, dengan nama Kolam Retensi Cijagra Wetland Park.
Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengklaim, sampai saat ini total ada sebanyak sembilan kolam retensi telah dibangun di wilayahnya untuk atasi banjir Kota Bandung.
“Kolam retensi lainnya di antaranya di Taman Lansia, Kandaga Puspa, Sarimas, Sirnaraga, Rancabolang dan Gedebage,” kata Yana, Selasa (27/12).
Orang nomor satu di Kota Bandung itu optimis, untuk Kolam Retensi Ciraga Wetland Park, diyakini bisa mengurangi dampak banjir yang biasa menghantui warga.
“Alhamdulillah kita semua di tengah cuaca yang konon katanya ekstrem, bisa terus juga mengurangi dampak banjir Kota Bandung lewat kolam-kolam retensi,” ujar Yana.
“Termasuk biopori, sumur imbuhan, dan rumah pompa,” tambahnya.
Selain itu, disampaikan Yana, kolam retensi juga berfungsi sebagai lokasi konservasi air.
Dia melanjutkan, manfaat lain kolam retensi yakni, bisa menjadi ruang publik yang dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai objek wisata serta meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat.
“Mudah-mudahan dengan semakin membuat ruang-ruang publik seperti ini indeks kebahagiaan warga masyarakat Kota Bandung juga terus meningkat,” tukasnya.
Bertekat Tingkatkan Kualitas Lingkungan Hidup
Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi menerangkan, kolam retensi yang baru dibangun itu, bertempat di tanah seluas 5.396 meter persegi.
“Dibangun dengan tujuan untuk konservasi air di kawasan mata air supaya debitnya tidak berkurang,” terangnya.
Diketahui, sampai sekarang wilayah Kota Bandung mempunyai 67 mata air yang masih bisa dimanfaatkan.
“Saat ini ada 67 mata air di Kota Bandung, sehingga ini dianggap penting untuk melestarikan mata air,” imbuh Ruswandi.
Dia menjelaskan, sedikitnya ada tiga prinsip utama yang harus dipenuhi dalam sebuah pembangunan.
“Harus memenuhi peningkatan kesejahteraan ekonomi, kehidupan sosial yang aman kemudian nyaman dan inklusif,” jelas Ruswandi.
Dia melanjutkan, peningkatan kualitas lingkungan hidup yang terjaga, harus bisa jadi perhatian, supaya dapat berjangka panjang.