BANDUNG BARAT – Sulap perumahan menjadi Kampung Bucin Piala Dunia Qatar 2022, Perumahan Permata Padalarang, Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat, mendapatkan apresiasi penuh dan dukungan dari Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Kepala Bidang (Kabid) Informasi dan Komunikasi Publik pada Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Diskominfotik) Bandung Barat, Aam R Bahtiar mengatakan, agar semangat kreatif ini ditularkan ke warga Bandung Barat yang lain dengan adanya kampung bucin bola ini.
“Masyarakatnya produktif, dan kami akan menyebarluaskan informasi ini kepada masyarakat Bandung Barat. Tujuannya agar memotivasi desa lainnya,” kata Aam, Rabu (21/12/22).
Tidak hanya itu, Aam juga mengapresiasi kekompakan warga Perumahan Permata Padalarang, yang bisa menyatukan kreatifitas dengan menghias perumahan menjadi Kampung Bucin bola Piala Dunia
“Ini menunjukan keaktifan dan kekompakan suatu kelompok masyarakat yang mendapatkan penilaian baik dalam menghias desa Piala Dunia bucin,” jelas Aam.
Hasi Karya warga perum tersebut berada di 4 titik yang dihias di gapura pintu masuk sampai penjuru-penjuru tembok yang digambar dengan mural pemain bintang mulai dari Ronaldo, Messi, sampai Mbappe.
Irhan Khoirul (34), selaku koordinator warga Kompleks Permata Padalarang mengatakan membuat gapura ini bukan hanya kali pertama yang dilakukan oleh warga Permata Padalarang.
“Sebelumnya, Kompleks itu pernah menjadi juara pertama ‘Lomba Kreasikan Gapuramu Asian Games 2018’ lalu,” jelas Irhan.
“Ide dari tim kreatif dan potensi dari warga itu diambil sehingga bisa menghasilkan ide-ide untuk membangun gapura Kampung Piala Dunia Terbucin se-Indonesia,”lanjutnya.
Kampung Bucin Bola Picu Semangat Warga
Irhan menyebut , hal ini menjadi sebuah kebanggan dan penghargaan yang tidak disangka-sangka. Semangat masyarakat di sini berbuah manis dengan menjadi juara favorit lomba menghias Kampung Piala Dunia Terbucin yang diadakan oleh SCM Group.
“Alhamdulillah warga di sini kompak, sehingga dapat membawa harum nama Padalarang dan Bandung Barat,” ucapnya.
Menurutnya, proses pengerjaannya setiap akhir pekan, karena pada hari biasa warga sibuk bekerja.
“Alhamdulillah dengan biaya sekitar Rp 5 juta secara swadaya dari warga, gapura ini selesai dibuat pas piala dunia digelar,” ucapnya.