Lebih lanjut, Ujang Ruhyadi menegaskan, Dirinya siap membantu untuk menyiapkan lahan, jika diperlukan pembangunan gedung baru, karena pendidikan di wilayah Cileuksa sangatlah penting.
”Jika memang disdik memerlukan lahan, kami siap bantu, tinggal bagaimana dari Disdiknya saja bisa memprioritaskan atau tidak,” lanjutnya.
Masyarakat Cileuksa sangat membutuhkan sarana pendidikan, apalagi pasca pandemi sudah tidak ada lagi belajar mengajar secara daring.
Sementara itu, salah satu guru SDN Cileuksa 05 Erwan mengungkapkan, para siswa terpaksa belajar dengan fasilitas bangunan yang seadanya, bahkan harus membagi waktu belajar.
”Jumlah siswa di sini semua nya itu ada 98, kita bagi menjadi tiga kelas pagi dan siang, sebetulnya SD cileuksa 05 ada dua titik, yang satu lagi ada di cijairin,” bebernya.
Erwan menambahkan, alasan Sekolah Cileuksa yang lamban dibangun tersebut diduga karena pihak terkait hanya melihat kondisi sekolah yang berada di kampung cijairin yang lebih bagus padahal gedung tersebut berasal dari Hibah perusahaan bukan dari dinas pendidikan.
”Cuman ada hibah dari yayasan bangunanya, makanya yang terdeteksi SD 05 itu yang disana di cijairin karena bangunanya bagus, padahal induknya disini, kami berharap dibangunkan gedung baru, karena pak kades juga sudah menyiapkan lahan hibah untuk sarana pendidikan,” pungkasnya. (sfr)